Kesaksian Kadus soal Penggeledahan Kos-kosan Terduga Teroris di Denpasar

Kesaksian Kadus soal Penggeledahan Kos-kosan Terduga Teroris di Denpasar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 09 Sep 2022 15:30 WIB
Kos-kosan FSIdi Jalan Satelit Nomor 40, Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat.
Kos-kosan FSI di Jalan Satelit Nomor 40, Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat. Foto: I Wayan Sui Suadnyana
Denpasar - Aparat kepolisian melakukan penggeledahan terhadap sebuah kos-kosan di Kota Denpasar, Bali. Kos-kosan itu digeledah karena menjadi tempat tinggal FSI, terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

Kos-kosan FSI tersebut berada di Jalan Satelit Nomor 40, Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat. Saat digeledah aparat menyita sejumlah barang berupa buku-buku agama hingga senjata panah.

"Pada saat penggeledahan di sana cuma ditemukan buku-buku agama, dan anak panah berikut busurnya," kata Kepala Dusun Bumi Asri, Dewa Ayu Sri Wirayanti saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (9/9/2022).



Sri Wirayanti mengatakan, dirinya tidak tahu alasan aparat membawa barang berupa senjata panah tersebut. Namun dari pengakuan ayah terduga teroris itu, yang bersangkutan memang suka memanah.

"Saya tahu dari bapaknya 'ya anak saya suka memanah', gitu saja kata bapaknya pada waktu hari penggeledahan itu. 'Kok banyak sekali ada ginian,' saya kan orang awam, 'apa nih?' 'Itu Bu Kadus anak saya kan suka memanah memang sering latihan memanah'," jelasnya.

Menurut Sri Wirayanti, ayah dari terduga teroris tersebut ada di sana saat penggeledahan karena juga tinggal di lokasi. Ia tinggal di sebelah utara selat satu rumah kos lainnya.

Sementara itu, tersiar kabar bahwa buku-buku yang disita oleh aparat yakni berisi ajaran jihad. Namun Sri Wirayanti menegaskan bahwa dirinya tidak paham terkait isi buku yang disita, terlebih dirinya memiliki keyakinan yang berbeda dari terduga teroris tersebut.

"Nggak paham saya. Buku-buku ada. Buku-buku yang dijelaskan oleh bapaknya itu adalah buku-buku agama, yang jelas karena keyakinan saya berbeda saya nggak ngerti itu buku jihad atau apa, saya nggak tahu," ungkapnya.

Hanya saja, Sri Wirayanti menegaskan bahwa memang banyak terdapat buku-buku di etalase tempat tinggal yang bersangkutan. Namun tidak semua buku-buku tersebut disita oleh aparat. Hanya beberapa saja yang dibawa dan sisanya dibiarkan di sana.

"Banyak (buku) di etalasenya, cuma yang diambil beberapa biji saja. Tidak semua diambil. Mungkin beliau yang paham, tapi buku banyak sih ada," kata dia.

Sri Wirayanti mengetahui beberapa barang yang dibawa oleh aparat karena dirinya berada di dalam kos-kosan tersebut pada saat penggeledahan. Ia berada di dalam sesuai permintaan dari aparat.

Pada saat di dalam, Sri Wirayanti tidak melihat ada tempelan-tempelan yang mencurigakan. Hanya saja, aparat juga menemukan berupa senjata tajam yang dibilang sebagai alat untuk menyembelih kambing.



"Nggak ada (hal mencurigakan). Aparat pun bertanya waktu itu ditemukan alat sembelih kambing. Soalnya bapaknya bilang untuk sembelih kambing," tutur Sri Wirayanti.

Seperti diketahui, aparat melakukan penggeledahan terhadap kos-kosan di Kota Denpasar yang menjadi tempat tinggal terduga teroris berinisial FSI pada Selasa, 6 September 2022. FSI ditangkap oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.


(nor/nor)

Hide Ads