Pihak keluarga Ketut Arta Wijaya (52) korban pengeroyokan di Busungbiu mengaku korban tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun. Hal tersebut diungkapkan adik kandung korban, I Gede Bobi Suryanto saat ditemui di RSUD Buleleng, Kamis (7/7/2022) malam.
Gede Bobi juga mengaku bahwa kakaknya tidak pernah mengenal keempat terduga pelaku pengeroyokan, serta tidak pernah ada permasalahan dengan mereka.
"Kami sepenuhnya menyerahkan kepada Kepolisian Resor (Polres) Buleleng dan rumah sakit yang saat ini melakukan visum dan autopsi. Saya harap polisi bisa bertindak tegas dalam melakukan proses hukum. Sehingga atas meninggalnya kakak kami ini pelaku harus mendapatkan hukuman yang setara," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut Arta Wijaya diketahui sehari-harinya bekerja di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ajeg Mandiri, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali.
Sebelumnya, Ketut Arsa Wijaya (52) yang tewas usai dikeroyok empat orang mengalami pendarahan. Dia ditemukan tewas di pinggir jalan, persisnya di Banjar Tista, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali, Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 00.15 Wita.
Terduga pelaku pengeroyokan adalah I Ketut S (19) asal Banjar Dinas Munduk Tengah, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Kemudian Kadek RD (27) asal Dusun Pasut, Desa Pengeragoan, I Kadek S. (48) asal Desa Juwuk Manis, Putu RS (21) asal Desa Juwuk Manis. Desa Pengeragoan dan Juwuk Manis berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
(nor/nor)