Soal Siswa Keracunan di Buleleng, Sampel Makanan-10 Saksi Diperiksa

Soal Siswa Keracunan di Buleleng, Sampel Makanan-10 Saksi Diperiksa

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 06 Jun 2022 14:09 WIB
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya.
Foto: Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya. (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Polisi terus mendalami kasus keracunan yang dialami oleh ratusan siswa di SMP Negeri Satu Atap (Satap) 2 Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Hingga kini polisi telah memeriksa sejumlah saksi, serta telah mengirimkan sampel makanan yang sempat disantap para siswa pada saat acara kenaikan kelas dan pembagian rapor ke Laboratorium Forensik Polda Bali, untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kejadian keracunan ini masih dalam penyelidikan. Total ada 10 saksi yang diperiksa, dan sampel makanan berupa sisa nasi bungkus sudah kami kirim kemarin ke Laboratorium Forensik Polda Bali," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya, saat dikonfirmasi, Senin (6/6/2022).

Adapun saksi yang diperiksa yakni sebanyak 6 orang siswa yang menjadi korban keracunan, Kepala Sekolah Komang Rupada, pemesan nasi, pemilik warung nasi, dan pemilik usaha snack.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumarjaya mengatakan bahwa pada saat menyantap hidangan nasi bungkus itu, para siswa tidak merasakan adanya keanehan. Akan tetapi, sesudah berada di rumah, siswa baru merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah, bahkan hingga tidak sadarkan diri.

"Tidak ada kecurigaan karena sudah biasa memesan makanan di sana, apesnya baru kali ini. Waktu makan juga biasa-biasa saja setelah makan dan sampai di rumah baru merasakan gejala" ujarnya.

Sejauh ini polisi belum bisa memastikan apa penyebab dari keracunan massal tersebut dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel makanan yang sempat disantap siswa. Sementara ketika ditanya apakah ada unsur pidana dalam peristiwa itu, menurut Sumarjaya hal itu tergantung dari hasil penyelidikan dan penyidikan.

"Sementara ini kita masih menunggu hasil laboratorium forensik terkait penyebabnya. Yang jelas peristiwa ini masih kami dalami untuk mengetahui apa penyebab anak-anak ini mengalami gangguan kesehatan, untuk unsur pidana atau unsur lainnya belum bisa kita ketahui" tukasnya.

Untuk korban yang masih dirawat inap sejumlah 2 orang sejak Sabtu (4/6/2022) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, yakni bernama Komang Tri Rahayu dan Putu Ari Ningsih kondisinya sudah membaik, dan sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Untuk kedua pasien sudah diperbolehkan pulang karena keluhan sudah berkurang dan dari pemeriksaan medis sudah stabil" ujar Direktur RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD saat dikonfirmasi, Senin (6/6/2022).




(kws/kws)

Hide Ads