[Fakta Baru] Korban Diduga Mengarang Cerita Diculik karena Takut

Penculikan Tabanan

[Fakta Baru] Korban Diduga Mengarang Cerita Diculik karena Takut

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 04 Mei 2022 17:55 WIB
ilustrasi penculikan di Tabanan, Bali
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Tabanan -

Fakta baru terungkap dari kasus dugaan penculikan dan perkosaan di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Hasil penyelidikan, selain komentar korban berubah ubah, polisi menduga korban sengaja mengarang cerita diculik karena takut.

Seperti diungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, Rabu (4/5/22).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena korban pulang sudah malam. Sehingga membuat cerita agar tidak disalahkan dan tidak dimarahi," imbuh Ranefli.

Soal kemungkinan korban memiliki gangguan kejiwaan, Nefli enggan berkomentar. Ia hanya menyebutkan bahwa pemeriksaan secara psikologis sudah dilakukan terhadap korban.

ADVERTISEMENT

Baik dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPA) Tabanan serta dari Polda Bali.

"Ini kami klirkan dulu ceritanya. Mudah-mudahan keterangannya tidak berubah ubah lagi. Pemeriksaan psikologi sudah dilaksanakan. Cerita (kasus ini) sudah mau mendekati. Tapi tepatnya kami belum bisa sampaikan," tegas Ranefli.

Disinggung soal adanya luka pada korban, Nefli menyebutkan memang ada. Pada bagian kepala sebelah kanan.

"Kami belum sampai sana. Kami coba berkomunikasi dulu dari hati ke hati. Usia korban juga relatif muda," imbuh Nefli.

Seperti diketahui, warga Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan dihebohkan dengan laporan kasus dugaan penculikan.

Selain diculik, korban juga diduga mengalami percobaan pemerkosaan dan penganiayaan.

Korban berinisial (DA) diculik pada Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 18.00 WITA.

Sesuai informasi awal, perempuan muda ini diculik saat mencari buah pepaya untuk dipakai sebagai sayur.

Tidak lama kemudian ketiga pelaku mendekati korban. Kemudian membekap mulut korban dan membawanya ke dalam mobil.

Di dalam mobil, mulut korban diikat dengan kain putih. Sementara tangan dan kakinya diikat pakai tali.

Korban kemudian diajak ke satu tempat di wilayah Badung. Di tempat itu, ketiga pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan.

Namun korban melakukan perlawanan sehingga ia dipukul menggunakan botol bir dan dicekik.

Karena terus mendapatkan perlawanan, ketiga pelaku membawa korban ke sebuah lokasi yang tidak jauh dari tempat pertama kali ia diculik.

Tragisnya, korban ditinggalkan begitu saja dalam posisi masih terikat selama seharian lebih.

Baru pada Senin (2/5/2022), korban ditemukan oleh seseorang yang kebetulan melintasi lokasi kejadian.

Orang itu membantu menghubungi keluarga korban hingga peristiwa itu dilaporkan ke pihak kepolisian.




(dpra/dpra)

Hide Ads