Polres Jembrana tidak berhenti melakukan pengembangan pencurian sapi terhadap seorang pelaku yang sudah tertangkap, karena banyak menerima pengaduan dan laporan kehilangan sapi di wilayah hukumnya.
Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana menjelaskan, pengungkapan tersangka pencurian sapi I Putu Suartama di dua tempat kejadian perkara (TKP) masih dalam proses pendalaman.
Meski tersangka mengaku hanya dua TKP, tidak menutup kemungkinan masih ada TKP lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kapolres, sejak beberapa waktu ini sudah menerima pengaduan dan laporan adanya kehilangan sapi di beberapa titik.
Dari peristiwa itu sudah ditelusuri untuk memastikan apakah memang benar hilang karena dicuri atau lepas.
"Di beberapa titik lokasi, ternyata setelah ditelusuri tidak semua dicuri, tetapi ada yang lepas atau jatuh ke jurang," ungkapnya.
Dari beberapa lokasi yang dilaporkan warga sapinya hilang diduga dicuri, masih dilakukan penyelidikan mendalam. Namun yang sudah pasti karena hilang dicuri, dari TKP tersangka yang sudah tertangkap. "Tetap dilakukan penyelidikan dugaan pelaku lain," terangnya.
Menurut Kapolres, sapi yang hilang karena dicuri atau karena lepas, merupakan sapi yang memang diletakkan di lahan kosong yang jauh dari sapi pemilik. Karena tidak setiap saat dipantau, sehingga sapi rawan hilang.
Oleh karena itu, Kapolres mengimbau masyarakat untuk selalu mengawasi ternak sapinya untuk mengantisipasi hilang karena lepas atau dicuri.
"Peran serta mayarakat juga penting menjaga barang dan keamanan lingkungannya," tukasnya.
Diketahui, satu tersangka pencurian sapi di Kelurahan Dauhwaru terungkap.
Dari pengakuan tersangka I Putu Suartama sudah mencuri di dua TKP berbeda di wilayah Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.
(kws/kws)