Hari Raya Saraswati adalah salah satu hari suci bagi umat Hindu. Rahina Saraswati dirayakan setiap 210 hari sekali, tepatnya pada Sabtu atau Saniscara Umanis Watugunung.
Hari Saraswati sering pula disebut sebagai Rahina Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati. Pada hari ini, umat Hindu melakukan pemujaan kepada Dewi Saraswati sebagai dewi ilmu pengetahuan atau Dewaning Pangweruh. Bisa juga disebut sebagai Dewi Kepujanggaan hingga Dewi Kesarjanaan.
Simak serba-serbi mengenai Hari Raya Saraswati seperti dirangkum detikBali dari berbagai sumber berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna Hari Raya Saraswati
Hari Raya Saraswati sering disebut sebagai perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Namun, definisi yang demikian akan menimbulkan pertanyaan: kapan ilmu pengetahuan itu diturunkan? Lantas, siapa yang menerima ilmu pengetahuan itu?
Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharyananda dalam sebuah Dharma Wacana menjelaskan Hari Raya Saraswati seyogianya dimaknai sebagai hari pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai dewa ilmu pengetahuan.
Menurut ajaran Hindu, tujuan penguasaan ilmu pengetahuan adalah untuk memerangi kegelapan atau awidya dalam diri. Pengamalan dharma melalui jalan ilmu pengetahuan itu juga disebut dengan Jnana Yoga.
Hari Suci Saraswati menjadi momen untuk mengingatkan manusia untuk senantiasa menuntut ilmu pengetahuan. Menurut ajaran Hindu, ilmu pengetahuan yang dicari selama masa brahmacari akan bekal untuk kehidupan di masa berikutnya.
Sosok Dewi Saraswati
Dewi Saraswati disimbolkan sebagai seorang perempuan berparas cantik bertangan empat. Dia memegang alat musik, genitri, pustaka suci, sedang duduk di atas bunga teratai dan angsa sebagai kendaraan sucinya.
Penggambaran Dewi Saraswati dengan berbagai simbolnya memiliki maknanya masing-masing. Berikut ini penjelasan dari masing-masing simbol yang dirangkum dari laman resmi PHDI:
- Perempuan berparas cantik merupakan simbol dari kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut, mulia. Dewi Saraswati merupakan dewi ilmu pengetahuan yang akan menyebabkan manusia tertarik untuk mempelajari-Nya. Maksud ketertarikan ini bukanlah dari sisi fisik atau biologis, melainkan dilihat dari segi etik-religius.
- Genitri merupakan simbol dari keabadian yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah habis untuk dipelajari. Hal ini menunjukkan bahwasanya Ilmu pengetahuan sangat luas dan dipelajari secara terus-menerus baik di pendidikan formal maupun informal.
- Pustaka suci merupakan simbol pengetahuan yang suci. Ilmu Pengetahuan suci tersebut yakni veda. Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan baik untuk dipelajari dan memiliki manfaat yang berguna bagi kehidupan orang banyak.
- Bunga teratai merupakan simbol kesucian dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bunga teratai memiliki keunikan yang dapat hidup di tiga alam, yaitu lumpur, air dan udara dan bisa disebut Tri Buana. Meskipun hidup di alam air, bunga teratai tidak basah oleh air sehingga dimaknai sebagai simbol kesucian dan bebas dari keterikatan.
- Angsa merupakan simbol dari kebijaksanaan. Ketika mencari makan Angsa dapat memisahkan antara lumpur dan makanan. Dalam hal ini, angsa memiliki sifat wiweka yang dapat membedakan antara baik dan buruk.
- Alat musik merupakan simbol budaya yang tinggi. Dalam hal ini ilmu pengetahuan dilambangkan sebagai alat musik yang bisa menghibur di kala kegelapan. Ilmu pengetahuan juga merupakan simbol keindahan dinikmati sepanjang hidup.
Tradisi Hari Raya Saraswati di Bali
Di Bali, Hari Saraswati umumnya dirayakan oleh para pembelajar dengan melakukan persembahyangan bersama di institusi-institusi pendidikan. Saraswati juga dirayakan di rumah masing-masing dengan menghaturkan banten Saraswati.
Persembahyangan Saraswati dilakukan pada pagi sampai siang hari. Sedangkan, pada malam harinya digelar kegiatan malam sastra.
Biasanya, semua buku, lontar, hingga pustaka turut diupacarai saat Saraswati. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu pengetahuan yang dianggap sakral. Keesokan harinya, umat Hindu melakukan upacara banyu pinaruh untuk membersihkan diri.
(iws/iws)