Palestival 2024: Dari Ubud untuk Palestina

Palestival 2024: Dari Ubud untuk Palestina

Putu Krista - detikBali
Sabtu, 28 Sep 2024 19:24 WIB
Palestival 2024 di Ubud, Bali, perkenalkan budaya dan kuliner Palestina, Sabtu (28/9/2024).
Palestival 2024 di Ubud, Bali, perkenalkan budaya dan kuliner Palestina, Sabtu (28/9/2024). (Foto: Putu Krista/detikBali)
Ubud -

Palestival 2024 digelar di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu (28/9/2024). Festival ini memamerkan karya seni, budaya, film, musik, tarian, hingga kuliner khas Timur Tengah, terutama Palestina.

Pertunjukan musik dan kolaborasi budaya, hingga makanan khas Palestina disajikan gratis pada acara ini. Ada satu makanan khas Palestina yang disajikan, yakni chicken makloubeh.

"Penyajiannya mirip nasi kebuli, dan makan seperti layaknya makan nasi campur. Bedanya ini berasnya yang panjang-panjang harus impor," kata koki Candra yang menyiapkan sajian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada juga ayam betutu khas Ubud yang disajikan di sana. Kuliner ini berkolaborasi dengan kuliner Timur Tengah lainnya.

"Indonesia kita punya nasi campur khas Ubud dengan ayam betutu dan sayur urapnya," kata peserta festival, Nyoman Marni.

ADVERTISEMENT

Tariq Ansari selaku penyelenggara acara mengatakan, acara non-profit ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan keberagaman, serta menonjolkan kekuatan dan kreativitas rakyat Palestina.

Palestival 2024 di Ubud, Bali, perkenalkan budaya dan kuliner Palestina, Sabtu (28/9/2024).Palestival 2024 di Ubud, Bali, perkenalkan budaya dan kuliner Palestina, Sabtu (28/9/2024). (Foto: Putu Krista/detikBali)

"Dalam festival ini, pengunjung disuguhkan beragam hiburan yang mencerminkan jiwa dan semangat rakyat Palestina, mulai dari musik, tarian, hingga berbagai workshop edukatif yang akan mempererat tali kemanusiaan dan kebersamaan," jelasnya.

Yang ditampilkan kata dia, pertunjukan tarian dabke, belly dance, hingga kolaborasi tarian tradisional Bali seperti kecak yang berpadu dengan rebana, mempertemukan dua budaya dalam satu panggung.

"Pengunjung juga diajak menonton film-film dokumenter inspiratif tentang Palestina, seperti Gaza Surf Club, (2016), Bye Bye Tiberias (2023), dan Farah (2015), yang akan memberikan sudut pandang positif dan penuh semangat tentang kehidupan rakyat Palestina," paparnya.

Penglingsir Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Tjok Ace), mengatakan keberagaman budaya dicerminkan dari budaya masing-masing individu. Semakin kaya budayanya, maka makin berbudaya manusianya.

"Kita lihat dalam ajang festival ini, bagaimana panitia menonjolkan kekuatan budaya Palestina, dengan makanan khasnya yang mendunia, tariannya, sebagai bentuk ke khasan negara Timur Tengah," ungkapnya.

Diungkapkan bahwa kolaborasi budaya timur tengah dan Indonesia dalam Palestival 2024 mencerminkan dan mengingatkan pentingnya mengikat tali persaudaraan melalui sebuah kebudayaan.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads