Mengenal Baju Adat Sumba NTT, Ada Hingga dan Lau

Mengenal Baju Adat Sumba NTT, Ada Hingga dan Lau

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Senin, 26 Agu 2024 10:36 WIB
Melawat Budaya Sumba di Kampung Adat Padatita
Pakaian adat Sumba. Foto: Agung Pambudhy
Sumba -

Sumba merupakan sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terkenal dengan tradisi, budaya, dan kekayaan alam yang beragam. Ketika liburan di Pulau Sumba, kurang lengkap rasanya jika tidak mencoba pakaian adat Sumba yang beraneka macam.

Baju adat Sumba memiliki ciri khas unik, nilai-nilai yang dipegang teguh dan tentunya mencerminkan identitas masyarakat Sumba. Tentunya baju adat yang digunakan laki-laki dan perempuan pun berbeda.

Berikut daftar baju adat Sumba yang detikBali rangkum dari berbagai sumber untuk Anda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hinggi

Hinggi merupakan pakaian adat daerah Sumba yang digunakan untuk laki-laki. Hinggi sendiri terbagi atas dua macam, yaitu Hinggi Kawuru dan Hinggi Kombu. Kedua helai kain itu kemudian dililitkan pada pundak dan pinggang.

Selain menggunakan kain hinggi ada juga ikat kepala yang digunakan dengan nama kambala. Ikat pinggang dari lilitan tali yang biasa disebut ruhu banggi, ikat pinggang kulit, dan juga parang atau kabiala yang diselipkan pada kain pinggang.

ADVERTISEMENT

Hinggi sendiri adalah sepotong kain besar yang terbuat dari dua kain sempit yang dijahit menjadi satu dengan berumbai di setiap ujungnya. Hinggi digunakan oleh para pria di Sumba sebagai pembungkus pinggul dan mantel.

2. Lau

Lau yang diambil dalam bahasa Sumba ini merupakan tenun atau sulaman yang biasanya digunakan sebagai pakaian adat atau penutup tubuh oleh para wanita Sumba. Lau digunakan seperti kain sarung yang dililitkan sampai di dada.

Kain Lau sendiri memiliki beberapa jenis, seperti lau kawuru, lau pahudu, lau mutikau, dan lau pahudu kiku. Lau digunakan seperti sarung setinggi dada dan ditutup dengan kain taba huku menutupi bahu dengan warna dan corak yang sama seperti lau yang digunakan.

Adapun kain adat yang digunakan oleh wanita Sumba sebagai baju adat ini dilengkapi dengan aksesoris lainnya. Seperti hiasan di bagian kepala yang dilengkapi dengan tiara polos diikat bersama dengan Hai Kara dan Tiduhai, serta ada juga perhiasan logam di bagian dahi dengan nama Maraga. Kemudian ada Mamuli di bagian telinga dan kalung emas atau mutiara dengan motif polos di bagian leher.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads