Mengenal Tradisi Tama Lamong di Sumbawa, Upacara Saat Memasuki Usia Remaja

Mengenal Tradisi Tama Lamong di Sumbawa, Upacara Saat Memasuki Usia Remaja

Husna Putri Maharani - detikBali
Jumat, 02 Agu 2024 22:40 WIB
Tradisi Tama Lamong di Sumbawa. (Dok. Kemenag NTB)
Foto: Tradisi Tama Lamong di Sumbawa. (Dok. Kemenag NTB)
Sumbawa -

Pulau Sumbawa memiliki berbagai macam tradisi unik yang menjadi warisan budaya lokal. Salah satu tradisi unik yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah Tama Lamong.

Mungkin banyak orang yang masih tidak mengetahui tradisi Tama Lamong, terutama kamu yang bukan berasal dari Pulau Sumbawa. Karena itu, artikel ini akan mengulas informasi mengenai tradisi Tama Lamong untuk mengenal lebih mengenai tradisi ini.

Apa Itu Tradisi Tama Lamong?

Tradisi Tama Lamong merupakan upacara yang khusus dilakukan oleh seorang anak perempuan yang mulai memasuki usia remaja. Dalam upacara ini, anak perempuan tersebut akan dikenakan Lamung Pene yang merupakan pakaian adat Sumbawa sebanyak tujuh warna. Baju tersebut akan digunakan oleh anak perempuan secara bergantian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ketujuh baju tersebut dikenakan, sandro (sebutan untuk orang-orang sakti) akan melakukan prosesi dengan mengelilingi anak tersebut sambil membacakan doa-doa. Doa-doa ini dipanjatkan dengan harapan agar anak tersebut kelak tumbuh menjadi seorang anak yang sholeh dan bermanfaat bagi masyarakat. Selama prosesi ini, sandro mengirimkan doa dan harapan agar anak tersebut memperoleh berkah dan petunjuk dalam hidupnya

Upacara Tama Lamong biasanya dilakukan di atas Tipar Lonjo yang merupakan tikar khas Sumbawa serta dilengkapi dengan Dila Malam, beras kuning, nasi ketan, ketupat, dan Lamung pene dengan tujuh warna berbeda. Upacara ini juga diiringi dengan serakalan dan ratib.

ADVERTISEMENT

Fungsi Tradisi Tama Lamong

Tradisi Tama Lamong dilakukan untuk menjaga warisan budaya Sumbawa. Masyarakat Sumbawa, terutama Rhee menyadari pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya tersebut.

Tradisi Tama Lamong dilakukan agar anak cucu mereka dapat melestarikannya di masa depan. Hal ini juga bertujuan untuk mengajarkan pentingnya menjalin hubungan baik dalam keluarga.

Selain untuk menjaga warisan budaya, tradisi Tama Lamong ini juga bisa menjaga ikatan keluarga dan kerukunan warga. Dengan adanya tradisi ini, saudara dan tetangga akan saling bertemu dan bersilaturahmi.

Demikian informasi mengenai tradisi Tama Lamong di Sumbawa. Semoga informasi tersebut dapat menjawab rasa penasaran Anda terhadap tradisi Sumbawa ini ya!




(nor/nor)

Hide Ads