Bali memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang banyak. Salah satunya yakni tradisi Megoak-goakan dari Desa Panji, Buleleng.
Tradisi Megoak-goakan digelar setiap tahun sebagai bentuk penghormatan jasa Raja Ki Barak Panji Sakti.
Megoak-goakan menjadi tradisi unik yang sangat terkenal di Buleleng. Tradisi ini kerap dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Simak sejarah, tata cara bermain, hingga makna dari Megoak-goakan yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah
![]() |
Raja Ki Barak Panji Sakti merupakan raja yang terkenal baik hati dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi sebagai penguasa di Kerajaan Buleleng kala itu. Ki Barak Panji Sakti sendiri merupakan orang yang pertama kali menemukan ide Megoak-goakan sehingga lahirlah tradisi tersebut.
Ide ini berasal saat sang raja tak sengaja melihat tingkah laku seorang burung goak (gagak) yang mengincar mangsanya. Hingga sang raja berkeinginan membuat permainan yang seru dengan nama Megoak-goakan. Permainan ini dipraktikan sang raja kepada para prajuritnya.
Sang raja menginginkan para prajurit mau bermain bersamanya. Akhirnya permainan itu dimenangkan oleh Raja Ki Barak Panji Sakti.
Permainan yang dimainkan oleh Ki Barak Panji Sakti ini memiliki tujuan memberikan dan membangun semangat kepada pasukannya untuk melawan musuh dari kerajaan mereka yang saat itu sedang bermusuhan dengan Kerajaan Blambangan. Kini permainan tradisional ini digelar oleh masyarakat Desa Panji sehari setelah hari Raya Nyepi, yaitu Ngembak Geni.
Tata Cara Magoak-Goakan
![]() |
Megoak-goak biasanya dilaksanakan di lapangan yang diisi air atau berlumpur dengan tujuan para peserta tidak terluka saat jatuh selama permainan. Meski demikian, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri karena akan lebih sulit bergerak.
Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok yang masing-masingnya terdiri atas kurang lebih 20 orang. Kemudian setiap orang akan berbaris dan memegang pinggang orang di depannya. Orang yang terdepan merupakan orang yang biasanya memiliki kemampuan fisik yang paling baik disebut goak.
Sebelum memulai permainan biasanya dilakukan persembahyangan bersama di pura Pajenengan yang dibangun oleh Raja Ki Barak Panji Sakti. Setelahnya permainan akan dimulai dengan goak yang akan menangkap ekor dari tim lawan.
Selama permainan berlangsung para anggota tidak boleh saling melepas pegangan terhadap anggota di depannya. Bagi tim yang ekornya lebih dahulu tertangkap akan dinyatakan kalah dalam permainan.
Makna Megoak-Goakan
![]() |
Makna Megoak-goakan terdapat dalam beberapa aspek. Dari segala aspek memiliki makna baik yang sangat baik untuk di kehidupan masyarakat Bali.
Adapun berikut makna apa saja yang ada dari tradisi Megoak-Goakan:
1) Makna Etika
Dari segi etika tradisi Megoak-Goakan berusaha untuk saling menghormati tanpa membedakan status. Wujud ini pula bertujuan untuk masyarakat ikut serta dalam melakukan gotong royong. Dengan terjalinnya hubungan ini akan menyelaraskan segala individu yang terlibat.
2) Makna Pendidikan
Dalam makna pendidikan, permainan ini menuntut pemain untuk bekerja keras, namun tetap bermain sportivitas, keikhlasan yang tumbuh dari budi, dan moral yang luhur untuk menciptakan kedamaian bagi masyarakat Desa Panji.
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Rivaldo, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)