Mengenal Gamelan Selonding Bali: Sejarah, Instrumen, dan Cara Memainkan

Mengenal Gamelan Selonding Bali: Sejarah, Instrumen, dan Cara Memainkan

Zheerlin Larantika Djati Kusuma - detikBali
Kamis, 06 Jun 2024 20:10 WIB
Gamelan selonding, gamelan Bali. (Dok. tourism.karangasemkab.go.id)
Foto: Gamelan selonding, gamelan Bali. (Dok. tourism.karangasemkab.go.id)
Denpasar -

Gamelan selonding menjadi salah satu warisan budaya Bali yang diwariskan hingga saat ini. Alunan musik gamelan selonding masih lestari menggema di berbagai desa hingga acara-acara khusus di Bali. Bukan hanya memukau dengan alunan musiknya, tetapi juga memiliki nilai sakral yang kental.

Diwariskan secara turun menurun sejak ratusan tahun lalu, gamelan ini tak hanya menjadi pengiring upacara adat dan ritual keagamaan, tetapi juga menjadi simbol identitas dan spiritualitas masyarakat Bali.

Melansir dari berbagai sumber, inilah sejarah, instrumen, hingga cara memainkan gamelan selonding. Simak baik-baik penjelasan berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Gamelan Selonding?

Gamelan selonding, gamelan Bali. (Dok. tourism.karangasemkab.go.id)Gamelan selonding, gamelan Bali. (Dok. tourism.karangasemkab.go.id)

Gamelan selonding adalah gamelan sakral yang terbuat dari besi dan hanya bisa ditemukan di wilayah Karangasem, tepatnya di Desa Tenganan Pegringsingan dan Desa Bungaya. Ada dugaan bahwa ada gamelan selonding yang dibuat dari kayu, tetapi sampai saat ini alat musik tersebut belum ditemukan. Nama lengkap dari selonding besi di Tenganan Pegringsingan adalah Bhatara Bagus Selonding, yang berarti selonding adalah leluhur yang Maha Kuasa.

Kata selonding berasal dari kata 'salon' dan 'ning' yang artinya tempat suci. Adapun yang menyebutkan selonding berasal dari kata 'saron' dan 'ding' yang berarti bilah-bilah gamelan dengan nada terendah ding. Pada kenyataannya, gamelan itu terdiri dari bilah-bilah besi yang panjang dan besar, yang dimulai dengan nada ding.

ADVERTISEMENT

Gamelan selonding terdiri dari bilah-bilah besi yang diletakkan di atas rangka gamelan tanpa menggunakan bilah resonan bambu. Karakteristik suaranya sangat khas dan klasik, terutama karena gamelan ini menggunakan laras pelog sapta nada (tujuh nada).

Gamelan selonding memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan gamelan lainnya. Selonding umumnya digunakan sebagai pengiring dalam berbagai upacara sakral dengan berbagai jenis gending, seperti gending geguron yang digunakan dalam upacara-upacara seperti ranggatating, kulkul badung, kebogerit, blegude, dan ranggawuni.

Sejarah Gamelan Selonding

Sebuah mitos menyatakan pada zaman dahulu, orang-orang Tenganan mendengar suara gemuruh dari langit. Pada gelombang pertama, suara itu turun di Bongaya (sebelah timur Laut Tenganan). Pada gelombang kedua, suara itu turun di Tenganan Pegringsingan.

Setelahnya suara itu turun ke bumi, ditemukan gamelan selonding berjumlah tiga bilah. Setelahnya, gamelan kembali diturunkan dari langit hingga kini gamelan selonding terdiri dari 40 bilah, enam tungguh masing-masing berisikan empat bilah, dan dua tungguh lainnya berisikan delapan bilah.

Sejarah lain yang terukir menunjukkan pada masa pemerintahan Sri Maharaja Jaya Sakti (1052-1071 C) di Bali, gamelan selonding menjadi sangat terkenal dan populer. Terutama karena kewajiban membayar pajak yang dikenakan padanya, yang merupakan pajak tertinggi dibandingkan dengan kesenian lainnya pada saat itu.

Pada zaman Sri Maharaja Bhatara Guru Sri Adikutiketana sekitar 1126 C, kesenian selonding akhirnya dibebaskan dari segala macam pajak. Sebab gamelan selonding telah menjadi bagian penting dalam mengiringi upacara keagamaan.

Hal tersebut terus berlanjut hingga saat ini. Gamelan selonding masih dianggap sangat sakral dan digunakan dalam berbagai upacara keagamaan di berbagai tempat di Bali, seperti di Tenganan, Bungaya, Asak, Timbrah, Bugbug, Ngis, Trunyan, Kedisan, Batur, Bantang, Manikliyu, dan Tigawas.

Instrumen Gamelan Selonding

Jenis-jenis instrumen dalam gamelan selonding adalah sebagai berikut:

• 2 tungguh gong
• 2 tungguh kempul
• 1 tungguh petuduh
• 1 tungguh peenem
• 1 tungguh nyong - nyong alit
• 1 tungguh nyong - nyong ageng
• dan 1 tungguh ceng - ceng ricik

Cara Memainkan Gamelan Selonding

Cara bermain gamelan selonding tergantung dari jenis lagu yang dimainkan. Akan tetapi, bila dilihat dari segi permainan, pembagian lagunya dapat dibagi atas tiga bagian. Masing-masing bagian inilah yang menentukan cara memainkan ataupun jumlah pemukulnya. Hal ini kita lihat dari aturan-aturan berikut:

1. Jenis Lagu Geguron

Lagu ini dianggap asli dari gamelan selonding dengan hubungan upacara-upacara puncak. Jumlah pemain untuk komposisi ini sebanyak tujuh orang. Permainanya sederhana tidak banyak menggunakan motif-motif (cecandetan) atau (gegucekan) sama dengan jalinan-jalinan, temponya serba lambat. Komposisi penabuhnya adalah sebagai berikut:

• Gong dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kempul dimainkan oleh satu orang penabuh
• Pe-enem dan Petuduh dimainkan oleh dua orang penabuh
• Nyongnyong Ageng dimainkan oleh satu orang penabuh
• Nyongnyong alit dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kecek dimainkan oleh satu orang penabuh

2. Jenis Lagu Rejang

Lagu-lagu rejang sudah terkena banyak pengaruh dari lagu-lagu Gambang, sebagian besar temponya cepat. Instrument Pe-enem , petuduh dan nyongnyong Ageng digandengkan menjadi satu, dimainkan dengan sistem rereongan oleh empat orang pemukul/pemain. Jumlah penabuhnya sebanyak delapan orang. Komposisinya adalah sebagai berikut:

• Gong dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kempul dimainkan oleh satu orang penabuh
• Pe-enem, Petuduh, dan Nyongnyong Ageng dimainkan oleh empat orang penabuh
• Nyongnyong Alit dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kecek dimainkan oleh seorang penabuh

3. Jenis Lagu Sekatian

Pada lagu ini, suasana klasik masih terasa, walaupun banyak kemiripan dengan lagu-lagu saron. Jumlah pemain pada jenis lagu ini sebanyak tujuh orang.

Pemegang peranan lagu disini adalah instrument kempul Alit yang digandengkan dengan Pe-enem dan dimainkan oleh dua orang pemain. Detail komposisinya adalah sebagai berikut:

• Gong dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kempul Ageng dimainkan oleh satu orang penabuh
• Kempul Alit dan Pe-enem dimainkan oleh dua orang penabuh
• Petuduh dimainkan oleh satu orang penabuh
• Nyongnyong Ageng dimainkan oleh satu orang penabuh
• Nyongnyong Alit dimainkan oleh seorang penabuh

Itulah serba-serbi mengenai gamelan selonding. Semoga bermanfaat ya, Semeton!

Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads