Grup band musik tradisional khas suku Sasak Lombok, Ale-Ale Temu Sedulur Karang Bayan, ikut meramaikan pawai ogoh-ogoh di Jalan Pejanggik, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (10/3/2024). Grup musik yang berdiri sejak 2013 ini ikut berkeliling mengarak 103 ogoh-ogoh di Mataram.
Anggota musik Ale-Ale Temu Sedulur Karang Bayan, Haris Munandar, mengatakan pihaknya sengaja ikut meramaikan pawai ogoh-ogoh karena mendapatkan undangan dari banjar umat Hindu di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB.
"Ini sudah kali kedua kami ikut meramaikan pawai ogoh-ogoh di Mataram," kata Haris kepada detikBali, Minggu siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak membuat ogoh-ogoh seperti umat Hindu, Haris menyebut mengikuti pawai ogoh-ogoh merupakan cara ikut merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Mataram.
"Ya ini bentuk toleransi juga. Karena kami kan hidup berdampingan dengan umat Hindu di Desa Karang Bayan," katanya.
Ada pun jumlah anggota yang ikut pawai ogoh-ogoh sebanyak 15 orang. Semua anggota dari kalangan remaja umat muslim di Desa Karang Bayan. Mereka ikut berkeliling mengarak ogoh-ogoh mulai dari simpang 5 Majeluk sampai dengan simpang Cakranegara, Mataram.
"Tahun ini agak berbeda juga. Karena hampir bertepatan dengan bulan Ramadan juga. Kami ya menjaga tali persaudaraan juga dengan umat Hindu di Lombok Barat," katanya.
![]() |
Haris mengatakan grup musik tradisional Ale-Ale ini didirikan pada 2013. Grup musik ini kerap disewakan pada acara pernikahan orang Lombok. Biasanya disewakan pada malam hari untuk memberikan hiburan pada acara proses begawe merarik (acara syukuran pernikahan).
"Kami sering disewakan juga oleh masyarakat Lombok. Biasanya ada acara berjogetan (berjoget) malam hari sebelum nyongkolan (iring pengantin) kan," tandasnya.
Eliza Murtadho (23) warga Mataram yang ikut menyaksikan pawai ogoh-ogoh mengaku sedikit takut melihat beragam bentuk patung ogoh-ogoh. "Agak takut. Tapi lumayan menarik," ucapnya.
Pantauan detikBali, hingga pukul 14.50 Wita, warga Mataram memadati sepanjang jalan Pejanggik ikut menyaksikan pawai ogoh-ogoh. Dari 103 ogoh-ogoh yang ditampilkan rupanya dilombakan oleh Pemerintah Kota Mataram.
(nor/gsp)