- Jadwal Rerainan Hindu Bali Desember 2023 1 Desember 2023, Hari Bhatara Sri 5 Desember 2023, Anggara Kasih Dukut 10 Desember 2023, Kajeng Keliwon Uwudan 10 Desember 2023, Kajeng Keliwon Pamelastali/ Watugunung Runtuh 12 Desember 2023, Paid-Paidan 12 Desember 2023, Tilem 13 Desember 2023, Hari Urip 14 Desember 2023, Hari Patetegan 15 Desember 2023, Hari Pangredanaan 16 Desember 2023, Hari Raya Saraswati 17 Desember 2023, Bayu Pinaruh 18 Desember 2023, Soma Ribek 19 Desember 2023, Sabuh Mas 20 Desember 2023, Pagerwesi 25 Desember 2023, Kajeng Keliwon Enyitan 27 Desember 2023, Purnama 30 Desember 2023, Tumpek Landep 31 Desember 2023, Redite Umanis Ukir
Cukup banyak rerainan atau hari raya Hindu yang akan dirayakan pada bulan Desember 2023. Berdasarkan kalender Bali, setidaknya terdapat 18 rerainan yang akan dirayakan oleh umat Hindu di Bali pada Desember 2023.
Beberapa rerainan yang dirayakan pada Desember 2023, antara lain Hari Suci Saraswati, Pagerwesi, hingga Tumpek Landep. Simak jadwal rerainan atau hari raya Hindu Desember 2023 berikut ini.
Jadwal Rerainan Hindu Bali Desember 2023
Dilansir dari laman kalenderbali.org dan berbagai sumber lainnya, berikut adalah daftar rerainan yang dirayakan umat Hindu di Bali pada bulan Desember 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1 Desember 2023, Hari Bhatara Sri
Rerainan Bhatara Sri merupakan hri pemujaan terhadap Bhatara Sri Rambut Sedana. Hari Bhatara Sri merupakan Hari Raya yang jatuh berdasarkan wuku Merakih bertemu Sapta Wara Sukra (Jumat) dan Pancawara Umanis.
5 Desember 2023, Anggara Kasih Dukut
Rerainan Anggara Kasih Dukut merupakan rerainan yang jatuh berdasarkan pertemuan antara saptawara Anggara, pancawara Kliwon dan wuku Dukut. Rerainan ini dirayakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari sekali.
10 Desember 2023, Kajeng Keliwon Uwudan
Kajeng Kliwon merupakan salah satu rerainan Umat Hindu di Bali. Kajeng Kliwon Uwudan merupakan Kajeng Kliwon yang jatuh setelah terjadinya Purnama.
10 Desember 2023, Kajeng Keliwon Pamelastali/ Watugunung Runtuh
Kajeng keliwon pamelastali atau Watugunung Runtuh diperingati setiap 6 bulan sekali tepatnya 5 hari sebelum Hari Raya Saraswati. Menurut tradisi Umat Hindu, rahina kajeng keliwon dimaknai sebagai hari turunnya para bhuta kala, Mereka konon mencari orang yang tidak menjalankan dharma.
12 Desember 2023, Paid-Paidan
Paid-paidan bermakna unsur maya yang berpotensi menggagalkan seseorang untuk mengemban ilmu. Hari raya ini merupakan salah satu rentetan Hari Raya Saraswati.
12 Desember 2023, Tilem
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan untuk memohon ketekunan persembahan dan pemujaan dengan memuja Sang Hyang Surya saat Hari Tilem setiap malam waktu bulan mati (Krsna Paksa).
Dilakukan juga upacara persembahyangan untuk memohon anugerah dengan menyucikan diri lahir batin dan menghaturkan yadnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
13 Desember 2023, Hari Urip
Hari Urip juga merupakan salah satu rentetan perayaan Hari Saraswati. Buda (Rabu) Pon diperingati sebagai Hari Urip.
14 Desember 2023, Hari Patetegan
Hari Patetegan juga merupakan salah satu rentetan yang dilakukan menjelang Hari Raya Saraswati.
15 Desember 2023, Hari Pangredanaan
Melansir laman Kabupaten Buleleng, Hari Purnama jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa). Umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra pada hari ini.
Umat Hindu seyogyanya menyucikan diri lahir batin dengan melakukan upacara persembahyangan, dan menghaturkan yadnya (persembahan suci) ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memohon anugerah.
16 Desember 2023, Hari Raya Saraswati
Hari Raya Saraswati dilaksanakan guna memuliakan Dewi Saraswati, dewi pengetahuan, seni, musik, dan kebijaksanaan dalam tradisi Hindu. Perayaan ini jatuh pada hari ke-14 dari bulan Maga dalam kalender Hindu.
Pada hari ini, Umat Hindu menghormati Dewi Saraswati dengan melakukan pemujaan terhadap buku-buku, alat tulis, dan instrumen musik sebagai simbol pengetahuan dan kebijaksanaan.
17 Desember 2023, Bayu Pinaruh
Banyu Pinaruh merupakan bagian dari perayaan Hari Saraswati yang terjadi sehari setelahnya. Pada hari ini, Umat Hindu akan melakukan ritual untuk membersihkan diri secara fisik maupun spiritual dengan mandi di laut, sungai, atau sumber air yang dianggap suci.
18 Desember 2023, Soma Ribek
Rerainan Soma Ribek dilaksanakan guna memberikan persembahan kepada dewa-dewa sebagai bentuk penghormatan, juga untuk menjamin kekayaan dan kelimpahan dalam kehidupan sehari-hari. Disebut juga sebagai hari penegdegan Batara Sri atau piodalan beras dan padi, dimana beras merupakan simbol amertha.
19 Desember 2023, Sabuh Mas
Rerainan Sabuh Mas dirayakan sehari setelah Soma Ribek atau tiga hari setelah Hari Raya Saraswati. Sabuh Mas dirayakan dengan mengupacarai benda-benda fisik dan harta kekayaan sebagai wujud syukur atas keberlimpahan yang direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
20 Desember 2023, Pagerwesi
Hari Raya Pagerwesi diperingati karena merupakan rerahinan Gumi yang dirayakan setiap 210 hari sekali untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru. Biasanya, saat hari raya ini, Umat Hindu melaksanakan persembahyangan dari pekarangan rumah hingga di pura-pura besar.
25 Desember 2023, Kajeng Keliwon Enyitan
Kajeng Keliwon Enyitan biasanya dilaksanakan setelah bulan mati. Hari suci Kajeng Keliwon dirayakan setiap 15 hari sekali yang dibedakan menjadi tiga bagian dan Kajeng Keliwon Enyitan merupakan salah satunya.
27 Desember 2023, Purnama
Melansir laman Kabupaten Buleleng, Hari Purnama jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa). Umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra pada hari ini.
Umat Hindu seyogyanya menyucikan diri lahir batin dengan melakukan upacara persembahyangan, dan menghaturkan yadnya (persembahan suci) ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memohon anugerah.
30 Desember 2023, Tumpek Landep
Rerainan Tumpek Landep dapat diartikan sebagai upacara yadnya untuk memohon keselamatan terhadap semua jenis alat yang tajam serta memohon kepada Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati agar semua alat/senjata tersebut tetap bertuah.
31 Desember 2023, Redite Umanis Ukir
Radite Umanis Ukir merupakan Piodalan Bhatara Guru yang berstana di Sanggah Kemulan. Radite Umanis Ukir dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan sekali. Bhatara Guru merupakan sebuah manifestasi Ida Sang HyangWidhi Wasa yang memberikan tuntunan pada keturunannya.
Artikel ini ditulis oleh Ni Made Maheswari Anindya Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)