- 4 Maret 2025: Anggara Kasih Kulantir dan Hari Kajeng Kliwon Enyitan
- 10 Maret 2025: Hari Soma Umanis Tolu
- 14 Maret 2025: Purnama Sasih Kesanga
- 19 Maret 2025: Hari Buda Kliwon Gumbreg dan Hari Kajeng Kliwon Uwudan
- 26 Maret 2025: Melasti
- 28 Maret 2025: Hari Tilem Kesanga
- 29 Maret 2025:Hari Raya Nyepi Caka 1947
- 30 Maret 2025: Hari Ngembak Geni
Umat Hindu Bali akan merayakan sejumlah hari raya pada Maret 2025. Total ada sebanyak delapan rerahinan. Salah satunya adalah hari suci Nyepi Saka 1947. Nyepi adalah tahun baru berdasarkan kalender saka yang digunakan hampir oleh seluruh umat Hindu.
Sebelum Nyepi, dilaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga yang biasanya terdapat tradisi pengarakan ogoh-ogoh. Selain dua hari besar tersebut, terdapat pula raihan lain seperti Anggara Kasih, Melasti, dan Buda Kliwon Gumbreg.
Berikut jadwal rerahinan yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali pada Maret 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4 Maret 2025: Anggara Kasih Kulantir dan Hari Kajeng Kliwon Enyitan
Anggara Kasih adalah saat yang tepat untuk mewujudkan cinta kasih terhadap sang diri. Pada hari suci ini dilakukan pembersihan diri dari segala pencemaran dengan jalan perenungan suci.
Anggara Kasih merupakan hari suci belas kasih atau kebaikan, berterima kasih kepada Sang Hyang Siwa dalam manifestasinya beliau sebagai Sang Hyang Rudra. Kasih sayang di sini bukan semata kasih sayang terhadap sesama manusia, tetapi kepada semua makhluk, seperti yang termuat di dalam Lontar Sundarigama.
Sementara Kajeng Kliwon Enyitan dilaksanakan setelah bulan mati atau Tilem. Kajeng Kliwon diperingati sebagai hari turunnya para bhuta untuk mencari orang yang tidak melaksanakan dharma agama. Para bhuta muncul pada hari itu untuk menilai manusia yang melaksanakan dharma.
Selain itu, Kajeng Kliwon merupakan hari yang sangat keramat. Hal ini disebabkan karena kekuatan negatif dari dalam diri maupun dari luar yang mudah muncul dan mengganggu kehidupan manusia.
10 Maret 2025: Hari Soma Umanis Tolu
Soma Umanis Tolu adalah salah satu hari raya umat Hindu di Bali yang jatuh pada wuku Soma Umanis. Umat Hindu pada hari raya ini biasanya melakukan pemujaan kepada Bhatara Bhatari di merajan atau paibon.
14 Maret 2025: Purnama Sasih Kesanga
Purnama Sasih Kesanga adalah hari raya umat Hindu yang jatuh pada bulan purnama ke-9 dalam kalender Bali. Pada hari raya ini, umat Hindu memuja dan memohon berkah dan karunia kepada Sang Hyang Surya dan Sang Hyang Chandra.
Purnama Sasih Kesanga merupakan hari suci yang dirayakan umat Hindu. Pemujaan yang dilakukan pada Purnama ditujukan kepada Sanghyang Candra dan Sanghyang Ketu. Pemujaan ini dilakukan untuk memohon kesempurnaan dan cahaya suci dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
19 Maret 2025: Hari Buda Kliwon Gumbreg dan Hari Kajeng Kliwon Uwudan
Buda Kliwon Gumbreg merupakan rerainan yang jatuh setiap enam bulan sekali. Rerainan ini merupakan pertemuan antara saptawara Buda, pancawara Kliwon, dan wuku Gumbreg. Pada Buda Kliwon Gumbreg, umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Ayu atau Sang Hyang Nirmala Jati untuk memohon keselamatan serta anugerah yang melimpah.
Kemudian, Kajeng Kliwon Uwudan hampir sama dengan Kajeng Kliwon Enyitan. Bedanya adalah Kajeng Kliwon Uwudan jatuh setelah bulan purnama. Kajeng Kliwon Uwudan diyakini sebagai hari pertemuan energi alam semesta yang mengandung unsur dualitas.
26 Maret 2025: Melasti
Melasti adalah upacara adat Hindu yang dilakukan untuk menyucikan diri, alam, dan benda-benda sakral. Upacara ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Hari Raya Nyepi. Namun, hari pelaksanaannya dilakukan berbeda di masing-masing desa di seluruh Bali.
28 Maret 2025: Hari Tilem Kesanga
Tilem Kesanga adalah hari suci bagi umat Hindu yang jatuh pada malam bulan mati (Krsna Paksa) pada sasih Kesanga. Pada hari ini, umat Hindu melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga atau pengerupukan.
29 Maret 2025:Hari Raya Nyepi Caka 1947
Nyepi adalah hari suci umat Hindu yang memperingati pergantian tahun Saka. Nyepi memiliki makna hari penyucian diri manusia, alam, introspeksi, pembersihan diri, dan pemulihan.
Selain itu, Nyepi juga sebagai momen untuk merenungkan kehidupan, menilai perbuatan, dan memulai tahun baru dengan pikiran yang tenang. Nyepi juga untuk refleksi diri serta penyatuan diri dengan alam semesta serta momen untuk menyucikan Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (manusia).
Saat Nyepi, umat Hindu menerapkan Catur Brata Penyepian atau empat pantangan, yakni Amati Geni (pantang menyalakan api), Amati Karya (pantang melakukan kegiatan kerja jasmani), Amati Lelungan (pantang bepergian), dan Amati Lelanguan (pantang bersenang-senang).
30 Maret 2025: Hari Ngembak Geni
Ngembak Geni adalah tradisi umat Hindu yang dilakukan sehari setelah Nyepi. Tradisi ini menandai berakhirnya Catur Brata Penyepian dan umat Hindu bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Umat Hindu biasanya melakukan pembersihan diri yang biasa disebut melukat di sumber mata air.
(hsa/hsa)