Tari Baris Kekupu yang berkembang di Banjar Lebah, Denpasar, Bali, ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB). Baris Kekupu merupakan tari tradisional Bali yang pada awalnya diciptakan untuk mengiringi upacara Memukur (penyucian roh atau atma) dan ditarikan pada saat upacara kematian.
Secara religius, tarian ini memiliki fungsi untuk menuntun warga Banjar Lebah untuk meningkatkan kepercayaan terhadap Tuhan beserta manifestasinya.
Simak sejarah, fungsi, dan serba-serbi tari Baris Kekupu dari Banjar Lebah berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Tari Baris Kekupu Banjar Lebah
Dilansir dari laman denpasarkota.go.id, Tari Baris Kekupu diciptakan sekitar tahun 1930 oleh I Nyoman Kaler dan I Wayan Rindi. Awalnya, tarian ini dibawakan oleh empat penari yakni Ni Luh Cawan, Sadri, I Wayan Rindi, dan Ida Bagus Pidada. Tari yang diiringi alunan Gong Kebyar ini awalnya bukan sebagai tarian sakral, melainkan sebatas tari dekoratif.
Pada 1961, Tari Baris Kekupu ditarikan oleh penari generasi kedua yakni Ni Ketut Alit Arini, Nyenyep, Merti, dan Roni. Saat itu, Baris Kekupu dipentaskan untuk Upacara Mamukur (Pitra Yadnya). Hal ini berdasarkan atas permintaan Griya Tegal Jingga Sumerta.
Hingga kini, Tari Baris Kekupu selalu dipentaskan ketika ada upacara Memukur di Griya Tegal Jingga. Selain itu, tarian ini juga dipentaskan setiap enam bulan sekali saat Piodalan di Pura Balai Banjar Lebah Kota Denpasar yang jatuh pada Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Wariga.
Gerakan Tari Baris Kekupu
Menurut artikel berjudul Tari Baris Kekupu Dalam Upacara Mamukur di Banjar Lebah Desa Adat Sumerta Kaja Denpasar yang dimuat dalam ejournal Unhi, Tari Baris Kekupu dipentaskan dalam durasi kurang lebih 10 menit.
Tarian ini menggambarkan sekelompok kupu-kupu yang bermain di Taman Bunga dengan lemah gemulai menonjolkan keelokan warna-warni pada sayapnya. Awal mulanya, tarian ini ditarikan oleh penari laki-laki, seperti Tari Baris pada umumnya.
Namun, Tari Baris Kekupu ditarikan oleh penari perempuan karena terdapat unsur Tari Legong dalam gerakannya. Gerakan Tari Baris Kupu-Kupu memiliki gerakan dasar yang sama seperti Tari Bali pada umumnya, seperti Agem (sikap atau cara pokok berdiri tari bali), Sledet (lirikan mata ke kanan/kiri), Miles (gerakan untuk merubah sikap), dan lainnya.
Adapun beberapa gerakan seperti menirukan kupu-kupu, di antaranya Nolih Kampid (melihat sayap), Mekeber (gerakan terbang yang menirukan kupu-kupu), dan Ngalih Amah (serangga yang mencari sari-sari makanan).
Kostum Tari Baris Kekupu
Dahulu, Tari Baris Kekupu menggunakan gelungan (hiasan kepala) menyerupai gelungan Legong sederhana. Namun, menyesuaikan dengan perkembangan zaman, Baris Kekupu kini menggunakan kostum sayap seperti kupu-kupu yang berwarna-warni dan berbinar.
Kostum tersebut melambangkan keelokan kupu-kupu pada umumnya dengan bancangan bunga kamboja. Sedangkan, tata rias yang digunakan adalah tata rias panggung putri halus.
Artikel ini ditulis oleh Ni Made Maheswari Anindya Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)