Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha resah. Sebab, jumlah penutur bahasa Bali makin berkurang lantaran ada kecenderungan orang Bali gengsi mengajarkan anaknya bahasa ibu mereka.
"Anak-anak yang baru lahir, terutama di kota-kota, diajak bahasa Indonesia oleh orang tuanya, diajak bahasa Inggris," tutur Arya, Selasa (21/2/2023).
Arya tetap optimistis bahasa Bali masih tetap bertahan. Alasannya, bahasa Bali masih tetap digunakan sebagai bahasa pengantar dalam berbagai kegiatan adat dan urusan formal lainnya. Upacara pernikahan hingga rapat di desa adat juga masih menggunakan bahasa Bali.
Kegelisahan serupa juga dirasakan sejumlah penulis sastra Bali modern. Salah satunya adalah I Made Sugianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugianto khawatir sastra Bali tidak ada penerusnya. "Regenerasinya bisa terputus," tuturnya di rumahnya, Desa Kukuh, Tabanan, Bali, Sabtu (11/2/2023).
Sastrawan asal Tabanan itu kemudian mulai menulis sastra Bali sejak 2009. Cerpen pertamanya berjudul Sentana kemudian dikembangkan menjadi novel dwilogi berjudul Sentana dan Sentana Cucu Marep.
Menurut I Komang Berata, globalisasi menggerus bahasa Bali di tanahnya sendiri. Pria Karangasem ini kemudian memilih untuk menulis sastra Bali untuk turut melestarikannya.
Karya cerpen Berata berjudul Lekad Tumpek Wayang dibukukan pada 1998. Dia meraih Anugerah Rancage pada 1999. Rancage merupakan penghargaan yang diberikan pada orang yang dianggap berjasa untuk pengembangan bahasa dan sastra daerah.
"Jangan sampai suatu saat nanti bahasa Bali hanya ada di artikel dan juga buku saja," tutur Berata, Rabu (15/2/2023).
Lain halnya dengan I Gde Nala Antara. Dia memilih melestarikan bahasa Bali dengan membangun komunitas BASAbali Wiki pada 2011. Komunitas itu kemudian berubah menjadi yayasan.
BASAbali Wiki membuat Basabali.org pada 2011. Tiga tahun kemudian diluncurkan situs BASAbali Wiki.
Nala mengklaim hingga kini situs BASAbali Wiki telah diakses di 85 negara dengan lebih dari 20 juta pengguna. Selain memiliki fitur kamus digital tiga bahasa (Bali, Indonesia, Inggris), BASAbali Wiki juga menyajikan anggah-ungguh (aturan) hingga ragam dialek dalam bahasa Bali.
Nara memilih mendekati generasi muda agar mereka kembali mencintai bahasa Bali. "Literasi bahasa Bali inilah yang ingin kami bangun," kata Nala, Kamis (16/2/2023).
Cara lain dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Dia menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. "Kita harus bisa menjaga aksara, bahasa, dan sastra Bali," katanya, Rabu (1/2/2023).
Pemerintah Provinsi Bali menggelar Bulan Bahasa Bali yang rangkaiannya berlangsung sepanjang Februari 2023. Pembukaan Bulan Bahasa Bali V ditandai dengan peletakan benawa sekar oleh Gubernur Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Rabu (1/2/2023).
Tahun ini, Bulan Bahasa Bali mengusung tema "Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani". Tema tersebut dimaknai sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk.
Pembaca detikBali, kami melaporkan perjuangan para pelestari bahasa Bali dari berbagai daerah di Pulau Dewata. Tujuan mereka sama, yaitu ingin bahasa Bali tidak punah. Selamat membaca!
1.
Baca juga: Membumikan Bahasa Bali di Pulau Dewata |
2.
Baca juga: Melestarikan Bahasa Ibu dengan Sastra Bali |
3.
4.
Baca juga: Melestarikan Bahasa Bali dengan Tembang |
5.
Baca juga: Membumikan Sastra Bali lewat Majalah |
(iws/gsp)