Para pemuda di Banjar Pande di Bualu, Kuta Selatan, Badung, Bali membuat ogoh-ogoh super jumbo dengan tinggi 12 meter dan berat mencapai 2 ton. Tak pelak, rangka ogoh-ogoh tersebut memenuhi sudut balai banjar.
Ketua Sekaa Teruna Ekarnawa Yowana Gede Satria Brilian Putra mengatakan persiapan pembuatan ogoh-ogoh bertajuk 'Kala Sunia' itu telah dimulai sejak 10 Januari 2023. Menurutnya ogoh-ogoh tinggi menjulang itu dibuat sebagai gebrakan setelah dua tahun tidak ada pawai ogoh-ogoh karena pandemi COVID-19.
"Kami menyepakati membuat (ogoh-ogoh) yang besar bukan karena gengsi. Kami ingin mempererat persaudaraan lagi karena dua tahun berlalu, kebersamaan kami hilang karena COVID-19," kata Satria, Rabu (1/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satria menjelaskan ogoh-ogoh Banjar Pande Bualu tahun ini terinspirasi dari mitologi Kala Sunia. Diceritakan, Kala Sunia adalah sosok yang kerap mengusik ketenangan masyarakat pesisir.
"Selain suka mengusik ketenteraman masyarakat di pantai, juga suka mengganggu anak-anak," tuturnya.
Suatu hari, imbuh Satria, Sang Hyang Pasupati mengutus Sang Putra Jaya untuk memerangi Sang Kala Sunia. Sang Putra Jaya pun berangkat ke pesisir selatan untuk menjalankan misi tersebut.
Menurut Satria, kisah tersebut juga terkait dengan prosesi melasti yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. "Ketika dia sudah kalah dan berjanji menjaga jagat Bali, maka diharapkan umat Hindu di Bali dapat melakukan upacara seperti melasti," imbuhnya.
Satria menambahkan, pengerjaan ogoh-ogoh super jumbo itu diharapkan rampung akhir Februari mendatang. Pengerjaannya dilakukan setiap sore hari hingga malam, bahkan jelang subuh.
"Kami yang kerjakan pemuda pemudi sekitar 50 orang," ungkapnya.
Rangka ogoh-ogoh terbuat dari bambu dan bahan organik lainnya. Lantaran ukurannya yang besar, Satria mengakui cukup kesulitan ketika menyetel anatomi tubuh ogoh-ogoh karena harus menggunakan katrol.
Ogoh-ogoh yang menghabiskan biaya sekitar Rp 40 juta tersebut akan diikutkan dalam lomba se-Kabupaten Badung. Selain itu, ogoh-ogoh juga akan diarak pada saat malam pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi.
(iws/gsp)