Pada hari ini, Sabtu (23/7/2022) merupakan rahinan Tumpek Krulut yang dalam ajaran agama Hindu merupakan perayaan gong serta hari kasih sayang bagi umat Hindu. Untuk di Pura Griya Perak Tirta Empul, berlokasi di Jalan Pemogan, Denpasar, Bali, rahinan Tumpek ini, pemedek (umat) merayakan secara sederhana dengan membawa beberapa sarana upakara (persembahan) seperti pejati, soda, canang dan sarana lainnya.
"Biasanya pejati atau sodan ayaban juga dihaturkan di merajan soang-soang karena di sanggah tersebut ada Pelinggih Hyang Guru yang mana itu adalah leluhur kita sejak kumpi, pekak, dan lain sebagainya. Tanpa mereka kita tidak ada. Jadi, hari ini kita mengucapkan terimakasih karena keturunannya telah diberikan kesehatan dan akur dalam rumah tangga," kata Jro Mangku Gede I Made Jaya (52), Sabtu (23/7/2022).
Menurutnya, perwujudan rasa terimakasih dan rasa kasih sayang ini tidak hanya dilakukan pada saat tumpek ini saja, namun juga setiap harinya. Apalagi umat Hindu juga diajarkan untuk mampu menghargai dan menghormati sesama manusia, pada alam dan pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga berterima kasih kepada Pak Gubernur karena apa yang diprogramkan oleh beliau tentang perayaan Tumpek di Bali jadi mengingatkan kembali masyarakat akan tumpek-tumpek dan tidak hanya berpatokan pada rahinan besar saja. Tetapi harus tetap mengingat rahinan yang sekecil ini dan kalau kita tidak ingat, belum tentu kita bisa selamat di rahinan Galungan nanti," ungkapnya.
Hal tersebut ia ibaratkan seperti tengah membangun sebuah bangunan yang bukan hanya bangunan atau gedungnya yang hebat, namun di balik itu ada sebuah pondasi kokoh dan kuat yang menopangnya. Menurutnya, dalam hal ini Tumpek merupakan pondasi bangunan tersebut, sementara rahinan besar seperti Galungan, Kuningan dan lainnya merupakan bangunan atau gedungnya.
Sehingga dirinya berharap setiap umat Hindu dapat selalu mampu merayakan setiap Tumpek yang ada meskipun dengan sarana yang sederhana. Menurut Jro Mangku, intinya yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya, yakni niat tulus dan keyakinan dari umat itu sendiri.
(kws/kws)