Masjid Baitul Qodim di Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali memiliki banyak peninggalan bersejarah.
Ahmad Nasihin, salah satu pengurus Masjid Baitul Qodim menuturkan, selain Al Quran tua dan prasasti, Masjid Baitul Qadim juga menyimpan bukti bersejarah dengan arsitektur yang luar biasa.
Arsitektur dan kelengkapan bangunan Masjid Baitul Qodim seakan berbicara tentang jejak masuknya Islam di Pulau Dewata, khususnya di Kabupaten Jembrana, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Al Qur'an yang ditulis tangan, imbuh Nasihin, ada juga kerekan. Kerekan adalah tempat dimana Al-Qur'an diletakkan pada saat seorang yang sedang membaca Al-Qur'an diperkirakan dibuat pada abad ke 19 Masehi.
Baca juga: Menilik Jejak Islam di Pulau Serangan |
Sampai saat ini, tempat atau kerekan itu masih dipakai. Karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat melayu dan muslim di Loloan jika membaca Al-Qur'an, Al-Qur'an diletakkan di atas kêrêkan.
Ada juga mimbar yang ada di Masjid Agung Baitul Qadim Loloan Timur diperkirakan dibuat bersamaan dengan dibuatnya kêrêkan pada abad ke-19 masehi.
Disamping itu, di perpustakaan Masjid Baitul Qadim, terdapat sebuah kalender tua. Menariknya, kalender tua yang disebut kalender matahari, yang menghitung tahun, bulan, hari, jam dan menit. "Sebelum ada jam, di sini sudah punya," tukas Ahmad Nasirin.
(dpra/dpra)