Rokok menjadi penyumbang kemiskinan kedua dari komoditas makanan setelah beras di Pulau Dewata. Hal itu berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali.
Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, mengungkapkan komoditas makanan menyumbang sebesar 68,88 persen terhadap garis kemiskinan di wilayah perkotaan. Sedangkan komoditas nonmakanan menyumbang sebesar 31,12 persen.
Ia merinci komoditas makanan dengan kontribusi terbesar ditempati beras sebesar 23,06 persen, rokok kretek filter 6,94 persen, dan daging ayam ras 5,58 persen. Sementara untuk kelompok nonmakanan, pengeluaran warga terbesar terbesar berasal dari perumahan sebesar 10,73 persen, bensin 4,24 persen, dan upacara agama 3,37 persen.
Menurut Hermawan, kondisi serupa juga terjadi di wilayah pedesaan. Ia membeberkan komoditas makanan menyumbang angka kemiskinan sebesar 69,36 persen dan nonmakanan 30,64 persen.
(iws/iws)