Menanti Kebangkitan Trans Metro Dewata Pekan Depan

Round Up

Menanti Kebangkitan Trans Metro Dewata Pekan Depan

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 11 Apr 2025 08:41 WIB
Bus Raya Terpadu Trans Metro Dewata (TMD) resmi berhenti beroperasi di Bali. Pengelola kesulitan memenuhi biaya operasional.
Deretan bus Trans Metro Dewata. (Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf)
Denpasar -

Bus Trans Metro Dewata (TMD) dijadwalkan kembali mengaspal pada 18 April 2025. Namun, peluncuran kembali layanan transportasi umum tersebut masih menunggu lampu hijau dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Kepala Dinas Perhubungan Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, menyampaikan pihaknya tengah mempercepat berbagai persiapan agar target pengoperasian bisa tepat waktu.

"Mudah-mudahan tanggal 18 sudah bisa," kata Samsi saat dijumpai di Kantor Gubernur Bali, Kamis (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, saat ini tersedia 75 unit bus TMD yang siap melayani penumpang di enam rute. Jika terjadi lonjakan jumlah penumpang, jumlah armada akan ditambah.

"Rute terakhir yang mulai di bulan Agustus 2024 dan itu memang rutenya sudah matang dan bagus. Jadi, kami akan mulai dari situ," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Samsi juga mengimbau masyarakat Bali mulai beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Tolong dong suruh pada naik bus. Harapannya teman-teman menggunakan nanti pagi dan sore yang lebih banyak karena untuk mengantar kerja," pintanya.

Ia mengakui, proses reaktivasi bus TMD memerlukan waktu cukup panjang, termasuk pembaruan aplikasi yang mendukung layanan.

"Bahkan karyawan (pemerintah) provinsi nanti diminta untuk kami atur supaya semua punya aplikasi mempersiapkan naik bus," katanya.

MoU Operasional Bus TMD Diteken Pekan Depan

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Bali dengan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Sarbagita dijadwalkan berlangsung 18 April 2025. Kesepakatan itu menjadi dasar resmi dimulainya kembali operasional bus TMD.

Direktur Utama PT Satria Trans Jaya, Ketut Eddy Dharma Putra, menyatakan MoU akan melibatkan empat pemerintah daerah, yaitu Gianyar, Tabanan, Badung, dan Kota Denpasar.

"Rencananya tanggal 18 April tanda tangan MoU antara Pemprov Bali dengan pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Sarbagita," kata Eddy.

Meski tidak merinci isi MoU, Eddy memastikan pelaksanaan teknis, termasuk jumlah armada dan rute, berada di bawah kewenangan penuh Pemprov Bali.

Sebagai operator, PT Trans Satria Jaya tetap menjalankan perawatan rutin terhadap seluruh armada selama masa tidak beroperasi.

"Selama tidak beroperasi, (busnya) tetap selalu dirawat. Setiap pagi dihidupkan mesinnya oleh mekanik dan dicuci bodinya. Sehingga siap berjalan kapan saja," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Bus Listrik Korsel Tambah Koridor TMD dan Trans Sarbagita

Selain reaktivasi TMD, Bali juga bakal kedatangan armada baru berupa 10 unit bus listrik County EV hibah dari Pemerintah Korea Selatan. Bus ramah lingkungan itu akan memperkuat jaringan layanan Trans Sarbagita dan TMD, dan direncanakan mulai beroperasi pada 2026.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali, I Made Rai Ridartha, menyebut hibah tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen Bali dalam menerapkan transportasi hijau.

"Bali dapat hibah 10 unit bus listrik dan enam charging station. Artinya green transportasi ya. Karena yang hadir tadi dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea," ujarnya.

Bus listrik tersebut akan memperluas jaringan trayek Trans Sarbagita dan TMD, yang saat ini hanya mencakup delapan koridor. Ridartha berharap kehadiran bus baru bisa menggantikan unit lama yang kondisi fisiknya sudah menurun.

"Sekarang ada Trans Sarbagita dua koridor dan TMD enam koridor. Padahal Bali butuh lebih dari delapan koridor. Paling tidak ada 17 koridor," katanya.

Menurut Ridartha, bus listrik dari Korsel akan menyasar wilayah-wilayah macet dan membuka koridor baru yang sebelumnya belum terlayani. Pembangunan stasiun pengisian daya listrik (charging station) juga sedang dikaji.

"(Lokasi) charging tentu tergantung rutenya. Kemudian kelengkapan charging (stasiun pengisian daya listrik). Tentu (pemilihan lokasi stasiun pengisian daya listrik) tidak banyak membutuhkan pembebasan lahan," paparnya.

Adapun bus County EV hibah senilai Rp 75 miliar itu memiliki panjang delapan meter dan berkapasitas 30 penumpang. Ukurannya diklaim cocok untuk jalan-jalan sempit di Bali.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Nasib Supir Bus Trans Metro Dewata Seusai Berhenti Operasi"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Hide Ads