Sinyal bus Trans Metro Dewata (TMD) kembali beroperasi lagi menguat. Sayangnya, operasional bus yang memiliki rata-rata penumpang harian 5 ribu orang ini diperkirakan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Bus Trans Metro Dewata bisa tidur panjang selama enam bulan.
PT Satria Trans Jaya selaku operator bus telah melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Bali Made Mahayadnya alias Dewa Jack untuk meminta penganggaran pada APBD 2025.
Dewa Jack mengatakan penganggaran biaya operasional bus TMD akan dilakukan pada APBD Perubahan 2025. Ia mengeklaim penganggaran dilakukan setelah Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan proses penganggaran ini di (APBD) Perubahan 2025," kata Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, saat audiensi dengan pengguna dan operator bus TMD di kantornya, Senin (13/1/2025).
Mekanisme Anggaran Tunggu Gubernur Bali
Penganggaran untuk operasional bus TMD menunggu mekanisme dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Wayan Koster yang menentukan mekanisme penganggaran setelah dilantik.
"Gubernur definitif ini pengguna anggaran. Kalau Pj-nya (Sang Made Mahendra Jaya) terbatas. Karena dia Pj, penjabat," klaim Dewa Jack.
Operator Akan Berbicara dengan Koster
Direktur Utama (Dirut) PT Satria Trans Jaya, Ketut Eddy Dharma Putra, mengatakan harus ada pembicaraan langsung antara operator dengan gubernur terpilih sebelum operasional TMD dimulai lagi. Eddy berharap dapat segera menemui Koster setelah dilantik jadi gubernur.
"Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa ketemu. Karena harus ketemu dahulu sama pak gubernur," kata Eddy.
Dewa Jack Kirim Anggota Komisi III ke Kemenhub
Sementara menunggu pelantikan Gubernur dan Wagub Bali yang akan dilakukan setelah 13 Maret 2025, Dewa Jack akan mengirim perwakilan dari Komisi III DPRD Bali ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pekan depan.
Perwakilan itu akan meminta operasional bus TMD dimulai lagi dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dewa Jack juga berjanji akan menganggarkan di APBD jika Pemprov Bali mengambil alih seluruh operasional dan koridor TMD.
"Itu pasti kami anggarkan. Karena transportasi umum ini tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Dishub Minta Penyesuaian SPM Sebelum Beroperasi
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengungkapkan rencana kembali beroperasinya bus Trans Metro Dewata (TMD) memerlukan persiapan yang matang. Menurutnya, perlu dilakukan lelang dan penyesuaian standar pelayanan minimal (SPM) sebelum angkutan umum itu kembali mengaspal.
"Kelihatannya kami harus melakukan perubahan SPM yang diberikan oleh pusat karena hasil evaluasinya ternyata load factor masih belum memenuhi. Sehingga, SPM-nya harus disesuaikan," ujar Samsi di kantor DPRD Bali, Senin 13/1/2025).
TMD Direncanakan Beroperasi Lagi Juli
Samsi menjelaskan Pemprov Bali tetap berupaya mengoperasikan bus TMD per Juli 2025. Hanya saja, dari sisi anggaran, Pemprov Bali baru bisa mengambilalih satu dari enam koridor.
"Rencananya begitu, di provinsi (dana) yang ada untuk satu koridor. Tapi kebutuhannya kelihatannya hampir semua koridor," imbuhnya.
Samsi berharap pemerintah kabupaten/kota di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) turut terlibat untuk menyubsidi bus TMD. Menurutnya, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Sarbagita.
"Memang dari hasil perhitungan kita memang kabupaten/kota harus terlibat. Umumnya ini kan melewati kabupaten/kota, nggak hanya provinsi," pungkasnya.
Operator Jamin 105 Bus TMD Tetap Terawat
PT Satria Trans Jaya sebagai operator Trans Metro Dewata menjamin 105 armada bus tetap terawat meski tak beroperasi lagi sejak 1 Januari 2025. Sampai hari ini, terhitung sudah 11 hari sarana transportasi massal di Bali itu tidak beroperasi.
"Minimal, kapan pun (TMD) sudah beroperasi, unitnya ready," ujar Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya, Ida Bagus Eka Budi, ditemui detikBali di kantornya, Sabtu (11/1/2025).
Selama belum beroperasi, sebanyak 105 bus harus menjalani perawatan. Dua bus di antaranya menjalani perawatan overhaul alias turun mesin. Hal itu dilakukan sesuai jadwal perawatan fisik bus.
"Sesuai jadwal. Jadwalnya (perbaikan bus TMD) bersamaan dengan proses masa transisi (penghentian operasional bus)," kata Budi.
(hsa/iws)