Jumlah koridor atau rute bus Trans Sarbagita diharapkan bertambah. Harapan itu seiring adanya hibah sebanyak 10 bus listrik senilai Rp 75 miliar dari Korea Selatan (Korsel) untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
"Kami berharap (hibah bus listrik asal Korsel) akan menambah koridor bus Trans Sarbagita. Karena koridor bus Trans Sarbagita itu sekarang hanya dua," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali, I Made Rai Ridartha, saat dihubungi detikBali, Kamis (10/4/2025).
Ridartha berharap 10 bus listrik asal Korsel itu dioperasikan di koridor baru Trans Sarbagita. Bus itu juga bisa dioperasionalkan pada koridor yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas layanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trans Sarbagita saat ini hanya melayani dua koridor. Pertama, koridor Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai-Terminal Pesiapan via Terminal Ubung hingga Terminal Mengwi (pergi pulang). Koridor kedua adalah GOR Ngurah Rai-Politeknik Negeri Bali via Sentra Parkir Kuta.
"Karena saat ini (Trans Sarbagita) layanannya kurang kualitasnya. Karena kendaraanya rusak dan dari dahulu koridornya cuma dua. Paling tidak ada 17 koridor Trans Sarbagita," ungkap Ridartha.
Ridartha menilai, jika 10 bus listrik hadiah dari Korsel cocok dioperasikan di koridor baru, akan banyak tempat yang dijangkau Trans Sarbagita. Namun, hal itu juga perlu didukung dengan kendaraan pengumpan atau feeder.
Selain menjangkau lebih banyak tempat, pembukaan koridor baru bus Trans Sarbagita juga akan menjaring lebih banyak calon penumpang. Saat banyak penumpang beralih ke Trans Sarbagita, maka kepadatan lalu lintas di rute yang dilalui bus baru juga akan berkurang.
"Bisa menarik minat orang-orang yang belum (pernah) naik (Trans Sarbagita). Karena armadanya sudah lebih bagus," jelas Ridartha.
Ridartha mengatakan rute atau koridor baru yang akan dilalui bus listrik asal Korsel itu kini sedang dikaji, termasuk lokasi penempatan stasiun pengisian listriknya. Dia menargetkan sejumlah rute baru untuk bus Korsel itu, termasuk rute yang dinilai padat kendaraan.
"Kalau ada yang ikut berarti ada tambahan penumpang. Otomatis penumpang baru akan meninggalkan transportasi lama (pribadi)," jelas Ridartha.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Bali mendapatkan hibah sepuluh bus listrik dari Korsel. 10 County EV Bus sepanjang delapan meter dengan charging system itu bernilai Rp 75 miliar.
Bus hibah dari Korsel itu sedang dalam tahap pemesanan. Bus yang mampu mengangkut 30 orang ini diperkirakan dapat beroperasi di awal 2026.
Menurut Koster, bus bakal dioperasikan untuk Trans Sarbagita dan diprioritaskan di jalur ramai. Misalnya, di kawasan Universitas Udayana (Unud), Tanah Lot, dan Ubud. Tarif yang dikenakan bagi penumpang bus diklaim murah. Namun, Koster tak menyebutkan nominalnya.
(hsa/hsa)