NTB Sentuh Inflasi Tertinggi, Cabai Rawit-Tarif Listrik Jadi Biang Kerok

NTB Sentuh Inflasi Tertinggi, Cabai Rawit-Tarif Listrik Jadi Biang Kerok

Nathea Citra - detikBali
Selasa, 08 Apr 2025 19:33 WIB
Kepala BPS NTB Wahyudin (tengah) saat memaparkan rilis inflasi NTB Maret 2025 di Kantor BPS NTB, Selasa (8/4/2025).
Foto: Kepala BPS NTB Wahyudin (tengah) saat memaparkan rilis inflasi NTB Maret 2025 di Kantor BPS NTB, Selasa (8/4/2025). (Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Laju pergerakan harga di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami inflasi sebesar 2,04 persen pada Maret 2025 secara month to month (m-to-m). Kenaikan harga cabai rawit dan tarif listrik menjadi pemicu utama inflasi di sana.

"Ada lima komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi kali ini di NTB, yakni tarif listrik 1,35 persen, cabai rawit 0,29 persen, ikan teri 0,15 persen, emas perhiasan 0,08 persen, daging ayam ras 0,06 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin saat rilis di kantornya, Selasa (8/4/2025).

Wahyudin menjelaskan terdapat 11 kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi pada Maret 2025. Kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar mencatat kenaikan tertinggi sebesar 10,83 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,71 persen, perawatan pribadi 1,56 persen, pakan dan alas kaki 0,45 persen, serta kesehatan 0,33 persen. Kelompok lainnya, perlengkapan dan peralatan 0,12 persen, rekreasi 0,10 persen, serta penyedia makanan dan minum 0,06 persen.

"Sementara kelompok lainnya seperti transportasi terjadi penurunan atau deflasi 0,75 persen, informasi komunikasi deflasi 0,11 persen," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dari sisi wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 2,31 persen dengan IHK 107,92 poin. Kabupaten Sumbawa sebesar 1,84 persen dengan IHK 108,37 poin. Disusul Kota Bima 1,54 persen dengan IHK 106,94 poin.

"Ada lima komoditas penyumbang inflasi pada Maret 2025, di wilayah IHK. Di antaranya, tarif listrik, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan emas perhiasan. Dari kelima komoditas tersebut, tarif listrik dan cabai rawit jadi penyumbang dominan di tiga wilayah IHK ini pada Maret 2025," jelas Wahyudin.

Menurut dia, inflasi kali ini merupakan inflasi tertinggi selama 12 bulan terakhir. "Inflasi Maret 2025 ini terjadi setelah dua bulan berturut-turut mengalami deflasi. Maret 2025 merupakan inflasi tertinggi sejak satu tahun terakhir," tandasnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads