Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan minyak goreng MinyaKita dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Temuan itu terungkap saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kasih Naikoten, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Sabtu (1/3/2025).
"Sidak tadi ditemukan salah satu pedagang yang menjual minyak goreng di atas HET. Yakni Rp 17.000- Rp 18.000. Padahal HET cuma Rp 15.700," ungkap Kanit Subdit 1 Ditreskrimsus Polda NTT, AKP Rendy Widyadharma, seusai sidak.
Selain minyak goreng, tim Satgas Pangan juga menemukan pedagang yang menjual beras tidak layak konsumsi seharga Rp 12.000 per kilogram. Selain itu, ada temuan beras Bulog yang kemasannya diganti atau diisi ulang dengan beras mol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemasannya itu beras Bulog, beras SPHP, tapi isinya beras mol," kata Rendy.
Menurut Rendy, sidak ini bertujuan mencegah penimbunan, kenaikan harga sembako secara sepihak, serta pengecekan stok menjelang Hari Raya Ramadan.
Meski ditemukan pelanggaran, Rendy menyebut harga beras di pasar masih stabil, yakni berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.
"Sehingga temuan tadi (beras rusak dan minyak goreng dijual di atas HET) kami langsung berikan imbauan kepada pedagang agar tidak mengulangi perbuatannya. Apabila terulang, maka kami tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," tegas Rendy.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan lanjutan ke distributor sembako untuk memastikan sumber peredaran barang tersebut.
"Apakah ada di distributornya atau pengecernya, kami perlu cek lagi," jelas Rendy.
Sementara itu, distributor sembako di Kecamatan Alak, Kota Kupang, Fernando, menyebut harga sejumlah bahan pokok selama Ramadan cenderung stabil. Bahkan, harga gula mengalami penurunan dari Rp 17.000 menjadi Rp 16.000 per kilogram akibat sepinya pasar.
"Penyebabnya karena pasarnya lagi sepi. Kalau di sini saya kebanyakan menyediakan sembako. Khusus beras, itu yang premium asal Jawa, Sulawesi, dan NTB," kata Fernando.
Ia memastikan mayoritas pembeli di gudangnya adalah pengecer, yang kemungkinan menjual kembali di atas HET.
"Kalau saat ini yang lagi kosong itu minyak goreng. Itu stoknya habis sudah sekitar empat hari," pungkas Fernando.
(dpw/dpw)