Gunakan Rumus Hitung, Seruling Bambu Buatan Made Adi Dilirik Pembeli Asing

Gunakan Rumus Hitung, Seruling Bambu Buatan Made Adi Dilirik Pembeli Asing

I Nyoman Adhisthaya Sawitra - detikBali
Minggu, 16 Feb 2025 11:39 WIB
I Made Adi Wira Nata menggunakan beberapa rumus Matematika hingga Fisika untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)
I Made Adi Wira Nata menggunakan beberapa rumus Matematika hingga Fisika untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)
Gianyar -

I Made Adi Wira Nata, pria pembuat seruling bambu asal Gianyar, Bali, viral di media sosial. Musababnya, Made Adi menggunakan beberapa rumus Matematika hingga Fisika untuk memproduksi seruling atau suling. Seruling bambu buatannya bahkan dilirik pembeli asal Jepang, Ukraina, dan Italia.

Adi kerap membagikan aktivitasnya saat membuat seruling melalui akun Instagram adiwiranataputra maupun TikTok @adiwiranataputra. Berbagai rumus hitung dia gunakan untuk menentukan tinggi nada hingga panjang bambu yang akan digunakan untuk membuat seruling.

"Rumus dasar itu untuk membuat suling tradisional. Kalau custom nada, itu nanti lain lagi hitungannya. Seruling tiap daerah punya keunikan masing-masing," tutur Adi saat ditemui detikBali di kediamannya, Banjar Pasdalem Kelod, Kelurahan Gianyar, Sabtu (16/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

I Made Adi Wira Nata menggunakan beberapa rumus Matematika hingga Fisika untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)I Made Adi Wira Nata menggunakan beberapa rumus Matematika hingga Fisika untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)

Ada tiga rumus dasar yang digunakan Adi saat membuat suling tradisional Bali. Pertama, rumus barisan geometri dan barisan aritmatika untuk menentukan letak dan jarak antarlubang nada pada bambu.

Kedua, rumus pipa organa terbuka dan tertutup untuk menentukan panjang bambu yang akan digunakan. Ketiga, rumus cepat rambat gelombang bunyi untuk menentukan suara atau nada yang dihasilkan.

ADVERTISEMENT

Adi menuturkan dirinya mulai mencoba membuat seruling tradisional Bali sejak 2009. Saat awal-awal merintis, suling yang dia hasilkan kerap gagal lantaran belum mengetahui teknik pembuatan yang tepat. Ia akhirnya terinspirasi dengan beberapa rumus hitung yang dipelajarinya dalam perkuliahan.

"Saat kuliah, saya mulai eksplorasi dan akhirnya ketemu pakemnya," ujar lulusan pascasarjana pendidikan matematika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja itu.

Untuk diketahui, suling menjadi salah satu instrumen dalam satu set atau barungan gamelan Bali. Selain digunakan untuk mempermanis musikalitas gong kebyar, suling juga digunakan dalam permainan rindik atau musik tradisional yang terbuat dari bambu.

I Made Adi Wira Nata menunjukkan bambu yang digunakan untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)I Made Adi Wira Nata menunjukkan bambu yang digunakan untuk memproduksi seruling atau suling bambu. (Foto: I Nyoman Adhisthaya Sawitra/detikBali)

Adi mengungkapkan dirinya menjadi perajin seruling bambu berawal dari kecintaannya terhadap gamelan Bali. Selain itu, dia terpacu lantaran dahulu hanya bisa meminjam seruling kepada teman temannya karena keterbatasan ekonomi.

"Awalnya saya bikin suling untuk diri sendiri," ujar pria yang juga mengajar les kepada siswa SMP dan SMA di sekitar rumahnya itu.

Lambat laun, pria berusia 30 tahun itu semakin percaya diri menjual seruling buatannya. Buah tangan Adi semakin dikenal dan permintaan terus berdatangan. Terlebih sejak konten-kontennya masuk for you page (FYP).

Adi mengeklaim rumus matematika dan fisika yang dia gunakan dalam pembuatan seruling ini dapat menghasilkan nada yang lebih presisi. "Sejak tahun lalu mulai nanjak banget penjualannya karena viral. Bisa seratusan lebih orderan yang masuk dalam sebulan," imbuh pria dengan belasan ribu pengikut di TikTok itu.

Suling buatan Adi terbuat dari bambu jenis ater atau bambu buluh kering. Bambu material suling itu harus melewati proses pengawetan dan penjemuran yang memakan waktu hampir setengah tahun lamanya.

Harga suling buatannya mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 1 juta. Harga tersebut tergantung tingkat kerumitan, ukuran, dan waktu pengerjaan.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads