Elon Musk Mau Beli ChatGPT Rp 1.592 Triliun, Langsung Ditolak Sam Altman

Elon Musk Mau Beli ChatGPT Rp 1.592 Triliun, Langsung Ditolak Sam Altman

Virgina Maulita Putri - detikBali
Kamis, 13 Feb 2025 21:59 WIB
Elon Musk, Chief Executive Officer of SpaceX and Tesla and owner of Twitter, gestures as he attends the Viva Technology conference dedicated to innovation and startups at the Porte de Versailles exhibition centre in Paris, France, June 16, 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights
Elon Musk. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes/ File Photo Acquire Licensing Rights)
Denpasar -

Konsorsium investor yang dipimpin oleh Elon Musk mengajukan penawaran sebesar US$ 97,4 miliar atau sekitar Rp 1.592 triliun untuk membeli OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT. Namun, tawaran ini langsung ditolak oleh CEO sekaligus co-founder OpenAI, Sam Altman.

Melansir detikInet, Kamis (13/2/2025), Musk dan sejumlah investor mengajukan penawaran kepada dewan direksi OpenAI untuk mengambil alih divisi nirlaba perusahaan AI tersebut. Laporan ini dikonfirmasi oleh pengacara Musk, Mark Toberoff.

"Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan open source, yang fokus kepada keamanan untuk selamanya seperti sebelumnya. Kami akan memastikan hal itu terjadi," kata Musk dalam pernyataan resmi via Toberoff.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penawaran ini menambah babak baru dalam perselisihan antara Musk dan Altman mengenai masa depan OpenAI. Tawaran tersebut langsung ditolak oleh Altman, yang justru mengajukan penawaran untuk membeli Twitter/X.

"Tidak terima kasih, tapi kami akan membeli Twitter senilai US$ 9,74 miliar jika Anda mau," kata Altman dalam postingannya di X.

ADVERTISEMENT

Tawaran USD 97 miliar yang diajukan Musk jauh lebih rendah dibandingkan valuasi OpenAI sebesar USD 157 miliar setelah putaran pendanaan terakhirnya pada Oktober 2024. Upaya Musk mengambil alih OpenAI didukung oleh xAI serta beberapa pemodal, seperti Baron Capital Group dan Valor Management.

Perubahan Struktur OpenAI

Elon Musk dan Altman mendirikan OpenAI pada 2015 sebagai perusahaan nirlaba. Namun, hubungan mereka memburuk setelah Musk meninggalkan dewan direksi OpenAI pada 2018.

Altman saat ini tengah berupaya mengubah struktur OpenAI dari perusahaan nirlaba (non-profit) menjadi perusahaan berorientasi keuntungan (for-profit). Langkah ini diprotes dan bahkan digugat oleh Musk karena dianggap menyimpang dari misi awal perusahaan, yaitu mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia.

Namun, OpenAI berargumen bahwa perubahan status menjadi for-profit diperlukan guna mengamankan dana untuk pengembangan model kecerdasan buatan terbaik.

"Sebagai co-founder OpenAI dan pemimpin di industri teknologi paling inovatif dan sukses dalam sejarah, Musk adalah orang yang paling tepat untuk melindungi dan mengembangkan teknologi OpenAI," kata Toberoff mewakili kliennya.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads