.webp)
Upah pekerja perhotelan di Badung, Bali, ditetapkan 1 persen lebih banyak dari penetapan upah minimum kabupaten (UMK) 2025. Jumlahnya meningkat Rp 35 ribu dari UMK Badung 2025 sebesar Rp 3.534.338.
"Kami menyepakati UMSK Badung 2025 itu 1 persen atau Rp 35.343 dari UMK Badung sehingga take home pay yang didapat karyawan minimal Rp 3.569.682, tetapi tahun depan fokus di hotel bintang lima," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Badung, I Putu Eka Merthawan, Kamis (12/12/2024).
Penetapan UMK, termasuk UMSK 2025, diputuskan melalui Sidang Dewan Pengupahan Badung yang dihadiri 30 orang dari unsur pemerintah, legislatif, serikat pekerja, Apindo hingga akademisi. Dewan Pengupahan Badung sepakat menetapkan sebesar 1 persen penambahan UMSK tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badung sepakat hanya 1 persen. Kenapa? Mengingat UMK Badung sudah levelnya tinggi dan jika UMSK dipaksakan di atas 1 persen, dampaknya ada di pihak perusahaan. Sebab, masih ada yang harus dibayarkan 10 persen lagi tambahan berupa jaminan sosial ketenagakerjaan, jaminan pensiun, kesehatan, yang bebannya besar," beber Eka.
Kenaikan 1 persen UMSK dipandang masih ideal, mengingat UMK Badung berada di level atas alias tergolong sudah tinggi. Menurut Eka, pemberian upah sektor khusus baru bisa diberlakukan di hotel bintang lima per 1 Januari 2025 untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Ini sebagai pilot project. Tahun 2025 kami fokus hotel bintang lima dahulu. Untuk tahun berikutnya bertahap diberlakukan bagi usaha akomodasi di bawahnya, bisa hotel bintang empat, tiga atau mungkin sampai vila. Kami tidak ingin hanya jadi dokumen di atas kertas," sebut Eka.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah hotel bintang lima di Badung pada 2023 sebanyak 69 hotel. Masih di tahun yang sama, sesuai data Dinas Pariwisata Badung, jumlah hotel berbintang di Badung sebanyak 460 hotel, 118 kelas hotel melati, dan 932 pondok wisata.
(dpw/dpw)
