Hotel Tak Manfaatkan Beras Lokal Labuan Bajo karena Kalah Kualitas

Hotel Tak Manfaatkan Beras Lokal Labuan Bajo karena Kalah Kualitas

Sui Suadnyana, Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 18 Okt 2024 16:38 WIB
Peluncuran beras premium Molas Lembor oleh Kadin Manggarai Barat, Jumat (18/10/2024). (Istimewa)
Foto: Peluncuran beras premium Molas Lembor oleh Kadin Manggarai Barat, Jumat (18/10/2024). (Istimewa)
Manggarai Barat -

Hotel, restoran, hingga pinisi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan beras produksi dari luar daerah untuk kebutuhan konsumsi wisatawan. Musababnya, beras lokal kalah dari segi kualitas.

Fenomena penggunaan beras dari luar daerah untuk turis di Labuan Bajo diungkap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Manggarai Barat, Ignasius Charles Angliwarman.

"Beras-beras yang dipakai di tempat wisata kita selama ini kan menggunakan beras dari luar daerah. Beras dari para petani kita di Manggarai Barat tidak bisa digunakan, mungkin karena soal kualitas dan tidak sesuai kebutuhan wisatawan," kata Charles, Jumat (18/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadin Manggarai Barat kini memproduksi beras lokal berkualitas bagus untuk memenuhi kebutuhan wisatawan di salah satu destinasi pariwisata superprioritas tersebut dengan merek Molas Lembor. Kadin Manggarai Barat, jelas Charles, mengolah beras petani setempat menjadi beras premium. Tujuannya agar beras lokal Manggarai Barat bisa terserap industri pariwisata Labuan Bajo seperti hotel hingga kapal wisata.

"Kami tidak beli gabah, kami beli beras dari petani, dan kami poles dengan teknologi dan di-packaging (kemas) sesuai standar beras premium," ujar Charles.

Launching beras premium itu bersamaan dengan pelantikan Charles sebagai Ketua Kadin Manggarai Barat periode 2024-2029 di Agrowisata Ngalor Kalo, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat.

Selain Molas Lembor, Kadin Manggarai Barat sebelumnya juga telah diluncurkan beras premium dengan merek Premium Labuan Bajo. Beras itu sudah dipasarkan di Labuan Bajo. Dua brand beras premium itu telah mendapat izin edar.

"Izin edar kami untuk beras premium NTT, yang pertama beras Premium Labuan Bajo, yang kedua beras Molas Lembor," ujar Charles. Target pasar kedua brand beras ini direncanakan untuk kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo.

Charles mengeklaim petani Manggarai Barat kini bangga beras yang mereka hasilkan bisa tembus pasar pariwisata Labuan Bajo dengan kualitas yang sesuai kebutuhan wisatawan. Kadin Manggarai Barat hanya meningkatkan kualitas berasnya sehingga bisa dipasarkan ke wisatawan sesuai dengan kebutuhan usaha kuliner.

"Beras premium Labuan Bajo dan beras Molas Lembor yang barusan di-launching ini merupakan beras-beras asli dari petani kita di daerah ini," ujar Charles.

Charles mendorong pemerintah daerah setempat membuat regulasi khusus soal penggunaan beras lokal dan pengaturan logistik masuk ke Labuan Bajo. Harapannya, beras lokal bisa terserap hotel hingga kapal wisata di Labuan Bajo. Sebab, selama ini beras untuk hotel, restoran didatangkan dari luar Labuan Bajo.

"Bagaimanapun kami juga mitra strategisnya pemerintah. Kami butuh ada regulasi di daerah ini dari Pemerintah Manggarai Barat untuk menjaga tentang logistik yang masuk di Manggarai Barat, khusus beras. Kita makan beras produksi lokal Manggarai Barat," jelas Charles.

Ketua Umum Kadin NTT, Bobby Lianto, mengatakan peluncuran beras premium ini merupakan terobosan bagus dan disinyalir bisa membangkitkan ekonomi petani setempat. Bobby berharap pemerintah daerah memberikan dukungan untuk penyerapan beras lokal. Ia juga mendorong pemilik hotel, restoran maupun pinisi di Labuan Bajo untuk menggunakan beras lokal yang diproduksi Kadin Manggarai Barat.

"Karena beras ini yang dibuatkan oleh Kadin ini merupakan beras asli dari para petani yang ada di daerah ini, pemerintah harus menggunakan beras-beras lokal itu sendiri. Dengan ini mendukung industri sendiri. Jadi karena industri inikan perlu perjuangan dibuat. Kalau kita dengan membantu, menyalurkan membeli produk ini, ini sangat membantu," kata Bobby.




(hsa/hsa)

Hide Ads