Kawasan Teluk Nara di Lombok Utara diproyeksikan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kawasan ini diharapkan bisa menjadi sentra perekonomian warga sekitar.
"Saya sangat mendukung pembangunan pusat perekonomian baru di kawasan Teluk Nara. Selain strategis, juga memudahkan akses wisatawan yang akan berkunjung ke tiga gili (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air)," kata Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Jumat (20/9/2024).
Djohan mengatakan kawasan wisata Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air) merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan, baik turis lokal maupu turis asing. Fasilitas penunjang yang representatif tentu sangat dibutuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Pelabuhan Bangsal, sebagai salah satu pintu masuk ke kawasan wisata Gili Tramena, nantinya juga bisa diakses melalui Pelabuhan Teluk Nara. Melalui pembangunan tersebut, diharapkan ke depan bisa membantu mengurai kepadatan transportasi laut.
Terlebih lagi ada rencana pemberlakuan one gate system dan one gate payment. Sistem ini diberlakukan untuk mempermudah kedatangan wisatawan dari Bali ke Gili Tramena. Sedangkan one gate payment membuat wisatawan hanya perlu membayar satu kali untuk tiket masuk dan biaya kapal cepat.
"Artinya, wisatawan tidak perlu lagi membayar terpisah untuk tiket kapal cepat dan biaya masuk yang sebelumnya ditagihkan pihak terkait," ujar Djohan.
Kepala Bappeda Lombok Utara Gatot Sugihartono mengatakan rencana pembangunan kawasan Teluk Nara ini sebagai salah satu upaya pemerintah mengurai kepadatan wisatawan yang berkunjung ke sana, termasuk memberikan kenyamanan dan keselamatan para pengunjung yang berwisata di Gili Tramena. Tak hanya itu, kehadiran Teluk Nara diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar Teluk Nara.
Melalui pembangunan pusat perekonomian baru di kawasan Teluk Nara ini diharapkan dapat menciptakan perekonomian inklusif, terutama di sektor pariwisata. Ini bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Yakni pertumbuhan yang secara nyata menurunkan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menciptakan lapangan kerja," kata Gatot.
Rencana pembangunan di Teluk Nara mencakup pembangunan dermaga kapal, pos pantau dermaga, sunset view area, lapak dagang UMKM, bangunan terminal, kantor pengelola, pusat informasi, pusat perbelanjaan, hingga penginapan.
Kawasan ini juga akan memiliki balai kesenian untuk mempromosikan budaya lokal, amfiteater berkapasitas minimal 1.000 orang, restoran, mushola, gazebo, kampung wisata healing, kampung guest house, entrance spot garden, halaman parkir hingga sarana prasarana lainnya.
(dpw/dpw)