51.600 Mobil di Bali Sudah Bisa Beli Pertalite dengan QR Code

51.600 Mobil di Bali Sudah Bisa Beli Pertalite dengan QR Code

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 28 Agu 2024 22:30 WIB
Petugas SPBU di Sunset Road, Bali, memindai QR Code pembelian Pertalite, Rabu (28/8/2024).
Petugas SPBU di Sunset Road, Bali, memindai QR Code pembelian Pertalite, Rabu (28/8/2024). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Badung -

Pertamina terus mendorong pemilik mobil di Bali mendaftarkan kendaraannya untuk membeli Pertalite dengan QR code. Sejauh ini, sebanyak 51.600 mobil di Bali yang sudah bisa membeli dengan QR code, sementara 150 ribu kendaraan yang sudah mendaftar masih menunggu verifikasi.

"Saat ini kendaraan yang sudah memiliki QR code 51.600 kendaraan (roda empat)," ujar Section Head Communication Relations Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufiq Kurniawan di SPBU Jalan Sunset Road, Badung, Bali pada Rabu (28/8/2024).

Taufiq menjelaskan meskipun hingga kini belum ada instruksi dari pemerintah terkait kapan penerapan pembelian QR code untuk pembelian Pertalite, pihaknya tetap mendorong masyarakat untuk melakukan pendaftaran sesegera mungkin. Sebab, proses verifikasi bisa memakan waktu hingga tujuh hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga, sekarang siapa pun bisa langsung mendaftar agar nanti tidak menemui kendala pada saat (aturan) sudah diterapkan," ucapnya.

Dia menjelaskan pemberlakuan QR code untuk pembelian Pertalite demi memaksimalkan penyaluran BBM subsidi itu tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

"Tujuannya sebetulnya untuk melindungi hak masyarakat yang dia berhak mendapatkan subsidi dan memberikan kepada masyarakat edukasi bahwa di dalam setiap liter yang ada di kendaraan ada anggaran negara dalam bentuk subsidi BBM. Sehingga penggunaannya pun tidak bisa seenaknya dan harus bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Bagi pemilik mobil bisa mendaftar melalui situs Pertamina, atau datang langsung ke posko yang ada di 137 SPBU di Bali. Saat ini, khusus di Regional Jatimbalinus, QR code baru diterapkan di NTT.

"Di sana pada praktiknya yang tidak memiliki QR code dia tidak bisa mengisi Pertalite seperti sedia kala. Dia harus mengisi bahan bakar tersedia lainnya, seperti Pertamax ataupun Pertamax Turbo," tuturnya.

Taufiq menyakinkan bahwa dalam transaksi dengan QR code nantinya tidak memerlukan waktu lama ataupun menyebabkan antrian panjang di SPBU. Bahkan, akan lebih cepat apabila semua data telah sesuai.

Dia juga meminta agar para pemilik travel atau rental kendaraan di Bali tak perlu khawatir dengan adanya pembelian Pertalite dengan QR code tersebut.

"Jadi, nanti bisa didaftarkan atas satu KTP pemilik ataupun manajer yang ditunjuk untuk mengawasi kendaraan itu dan banyak diapresiasi karena konsumsi BBM bisa lebih dikontrol dan diketahui pemakainya ketika kendaraannya bukan dipakai oleh pemiliknya langsung," akunya.
Salah seorang warga yang sedang mendaftarkan mobilnya, Wayan Sadra, menuturkan selama ini dia bisa menghabiskan 10 liter Pertalite. Dia mengikuti program ini agar bisa berhemat.

"Kami hanya mengikuti saja (pendaftaran QR code untuk pembelian Pertalite) karena ada peraturan dari pemerintah. Apalagi kami yang ekonomi pas-pasan ini biar dapat (BBM) yang irit dan murah," ucap pria yang sehari-harinya mengantar tamu berwisata ini.

Dia memandang penting untuk mengikuti aturan tersebut daripada nanti tak bisa membeli Pertalite.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads