Karyawan Bandara Ngurah Rai Kembali Ancam Mogok Kerja

Karyawan Bandara Ngurah Rai Kembali Ancam Mogok Kerja

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 18 Agu 2024 22:37 WIB
Imigrasi Ngurah Rai memasang 90 mesin autogate di terminal kedatangan dan keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: Humas Imigrasi Ngurah Rai)
Foto: Suasana Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Dok. Humas Imigrasi Ngurah Rai)
Badung -

Belum lama setelah masalah merger pembentukan Injourney Aviation Services Operation Supports (IASS) dengan PT Angkasa Pura Support (APS), kini para pekerja APS di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali kembali mengancam bakal mogok kerja mulai Senin (19/8/2024). Mereka menuntut penghapusan kata "project" dalam SK karyawan tetap yang dianggap sama saja dengan sistem kerja waktu tertentu atau sementara.

"Betul mulai Senin besok. Kami akan kembali aksi mulai jam 6 pagi. Kami sudah pernah runding, termasuk dengan Dinas Tenaga Kerja Badung. Dari APS sampai saat ini belum ada jawaban," kata Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri (SPM) APS Denpasar Made Dodik Satriawan, saat dihubungi detikBali, Minggu malam (18/8/2024).

Dikutip dari surat pemberitahuan aksi mogok kerja SPM Angkasa Pura Support (APS), sejumlah pekerja di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bakal mogok kerja selama tiga hari mulai 19-21 Agustus 2024. Rencana mogok kerja tersebut tertuang dalam surat nomor 02/SPMAPS/VIII/2024 perihal Pemberitahuan Aksi Mogok Kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi itu juga merujuk risalah pertemuan antara PT APS dengan Serikat Pekerja Mandiri APS, pada 9 Agustus 2024 di kantor PT APS Denpasar, Kelurahan Tuban, Badung. Diketahui, serikat pekerja bersama manajemen APS Denpasar sempat berunding membahas SK karyawan tersebut.

Namun pertemuan itu belum membuahkan hasil yang menguntungkan para karyawan. Mereka memberi batas waktu sampai 11 Agustus bagi manajemen untuk menjawab tuntutan pencabutan kata 'project' di SK, termasuk membuat surat perjanjian kerja dengan karyawan.

ADVERTISEMENT

Walhasil, mereka memutuskan untuk mogok kerja setelah sampai 12 Agustus lalu para karyawan belum juga mendapat kepastian manajemen. Surat itu ditandatangani Ketua Umum SPM APS Dodik Satriawan dan Sekretaris Umum SPM, Anak Agung Gde Dwi Aditya.

Berdasarkan informasi, dari hasil klarifikasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung, manajemen APS dan serikat pekerja kembali diberikan waktu untuk bersepakat sebelum terjadi mogok kerja besok.

Aksi mogok kerja ini dikhawatirkan berdampak bagi operasional Bandara Ngurah Rai. Di sisi lain, Dodik Satriawan berharap ada keputusan terbaik buat mereka sehingga aksi mogok kerja Senin besok tidak terjadi.

"Kami juga meminta pihak manajemen Angkasa Pura agar berkomunikasi dengan APS pusat. Kami berharap ada pendekatan dengan manajemen pusat. Kami sudah sampaikan dan kami tunggu sampai malam ini agar ada solusi besok. Kalau belum ada jawaban, kami tetap besok gelar aksi," tukasnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari manajemen PT APS Denpasar terkait rencana mogok kerja sejumlah karyawannya. detikBali sudah berupaya mengkonfirmasi Branch Manager PT APS Cabang Denpasar, Djoko Setyo Pembudi, tapi tak kunjung dijawab.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads