Suka Duka Warung Madura di Bali: Buka 24 Jam-Raup Jutaan Rupiah

Denpasar

Suka Duka Warung Madura di Bali: Buka 24 Jam-Raup Jutaan Rupiah

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 24 Apr 2024 12:57 WIB
Toko Sembako Hairul dan Aan yang berlokasi di Jalan Trengguli, Nomor 71, Penatih, Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2024). Toko tersebut merupakan warung Madura yang buka hampir 24 jam.
Toko Sembako Hairul dan Aan yang berlokasi di Jalan Trengguli, Nomor 71, Penatih, Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2024). Toko tersebut merupakan warung Madura yang buka hampir 24 jam. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Denpasar -

Eka Fikriana dan suaminya Hairullah membuka Toko Hairul & Aan di Jalan Trengguli, Denpasar, Bali, sejak Desember 2023. Pasangan suami dan istri asal Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tersebut terpaksa merantau ke Denpasar lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan di tanah kelahirannya.

Eka dan suaminya mengeluarkan uang puluhan juta untuk membuka warung Madura yang menjual beragam kebutuhan. Salah satu biaya adalah sewa tempat sebesar Rp 22 juta per tahun. Pasangan itu juga tinggal di toko itu.

Eka dan suaminya rela membuka warung Madura hampir 24 jam, dari pukul 05.00 Wita hingga 01.00 Wita, demi meraup cuan. Pendapatan kotor dari toko tersebut antara Rp 1,2 juta hingga Rp 3 juta per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling laris itu rokok bisa laku 10-20 bungkus sehari," ungkap Eka kepada detikBali, Selasa (23/4/2024). Produk lain yang diburu oleh pembeli adalah minuman ringan karena bisa laku hingga 30 botol per hari.

Pemilik Toko Hairul & Aan, Eka Fikriana (perempuan) di Jalan Trengguli, Penatih, Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2024).Pemilik Toko Hairul & Aan, Eka Fikriana (perempuan) di Jalan Trengguli, Penatih, Denpasar, Bali, Selasa (23/4/2024). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali

Para pembeli, Eka melanjutkan, juga kerap membeli Pertalite dan minuman beralkohol. Mereka berdatangan saat malam hari. Walhasil, dia belum bisa memutuskan apakah akan mengikuti imbauan Kelurahan Penatih agar warung Madura tidak buka 24 jam. "Mau berembuk sama suami dulu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Eka menerangkan tak jarang pembeli berutang sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu. "Kalau dulu banyak (yang berutang), makanya sekarang ini saya tulis itu (tak boleh utang)," ungkap perempuan berusia 23 tahun tersebut.

Lain lagi dengan Siti Aisyah. Perempuan asal Sumenep ini menjadi pegawai di Toko Anugrah bersama suaminya, Marhalis. Adapun, pemilik warung Madura tersebut justru tinggal di Sumenep.

Siti dan Marhalis menjadi pegawai Toko Anugrah sejak dua bulan lalu. Mereka bergantian menjaga warung Madura yang buka 24 jam tersebut.

"Biasanya kami gantian berjaga, Suami tugas dari pukul 18.00 Wita sampai 05.00 Wita," kata perempuan berusia 36 tahun tersebut.

Pegawai Toko Anugrah, Siti Aisyah, saat berjaga , Selasa (23/4/2024). Warung Madura tersebut berlokasi di Jalan Trengguli, Penatih, Denpasar, Bali.Pegawai Toko Anugrah, Siti Aisyah, saat berjaga , Selasa (23/4/2024). Warung Madura tersebut berlokasi di Jalan Trengguli, Penatih, Denpasar, Bali. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali



Bahkan, Siti, Marhalis, dan anaknya tinggal di warung yang berukuran sekitar 10 meter persegi itu. Tujuannya, agar mudah menjaga toko dan mengirit pengeluaran.

Menurut Siti, barang paling laku di Toko Anugrah adalah rokok, minuman dingin, dan mi instan. Pendapatan kotor warung Madura yang buka 24 jam itu bisa mencapai Rp 7 juta per hari.

"Kalau malam Minggu bisa Rp 8 juta," terang Siti. Namun, dia enggan membeberkan gaji yang diterima selama menjaga toko.

Siti menyayangkan terbitnya imbauan dari Kelurahan Penatih yang mengingatkan warung Madura tidak buka 24 jam. Sebab, bisa membuat pendapatan toko tersebut menurun. "Namun, kalau memang aturan, ya diikuti," ungkapnya pasrah.




(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads