"Awal buka puasa Rp 1 juta lebih. Berkah Ramadan terasa mengalir kayak air," ujarnya kepada detikBali, Minggu (17/3/2024).
Perempuan muslim berumur 42 tahun ini tampak mengenakan hijab. Dia berjualan di pinggir jalan depan Pasar Inpres Larantuka.
Amina Rauf menjual beragam jenis kue. Ada kue brownies, kue pastel, kue tar gulung, bolu kukus, kue coklat, ikan kering yang sudah dimasak, serta minuman es kacang hijau, es buah, dan lain sebagainya. Beragam jualannya itu disajikan di atas meja.
"Ada yang berburu takjil ke sini, tapi juga ada warga non-Muslim yang ikut membeli," terangnya.
Sebelum Ramadan, Aminah berjualan kue di dalam Pasar Inpres Larantuka. Dia mengaku sehari mendapatkan uang Rp 100 ribu saja agak sulit. "(Pendapatan hari biasa) Kurang dari Rp 500 ribu," ungkapnya.
Amina mengatakan setiap tahun dia selalu berjualan di lokasi yang sama. Dia tahu saat Ramadan selalu ketiban rezeki.
Amina Rauf mulai berjualan dari pukul 17.00 Wita hingga 19.00 Wita. Perempuan tiga anak ini berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur bisa menyediakan lokasi jualan takjil atau tempat khusus di bulan Ramadan.
Selain memiliki tiga anak, Amina Rauf memiliki 13 orang anak angkat di rumah. Suami Amina berprofesi sebagai nelayan.
"Jadi di rumah itu, kami ada yang beragama Islam, Katolik, dan Protestan," tandasnya.
Pantauan detikBali, hampir setiap jalan di depan Pasar Inpres Larantuka dipenuhi warga yang ikut berburu takjil. Mereka datang menyerbu para pedagang di pinggir jalan guna membeli beragam macam kue dan es buah. Warga berusia tua, muda, dan anak-anak tumpah ruah di jalan.
(nor/dpw)