Penyeberangan kapal Ferry dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, ditutup sementara sejak Rabu (13/3/2024) sore . Cuaca buruk yang melanda kawasan itu menjadi penyebab utama.
"Ya kami tunda sementara (pelayaran). Ini diberlakukan mulai pukul 17.00 Wita," kata Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Lembar dari Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Kelas II NTB Koda Pahlianus Nelson Dallo, Rabu malam.
Surat pemberitahuan yang dirilis Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub menyebutkan penyeberangan di pelabuhan itu ditutup sementara hingga cuaca membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pagi tadi, baru empat kapal yang menyeberang. Sisanya, masih tertahan di pelabuhan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut terpantau adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa.
"Terdapat sirkulasi siklonik di Australia bagian utara. Di mana daerah pertemuan massa udara (konvergensi) terdapat di Samudera Hindia pesisir selatan Sumatera, Kalimantan Tenggara, Jawa bagian barat, Laut Jawa, Sulawesi Tenggara, NTT, Laut Flores, dan Laut Banda, dan Papua," ungkap Prakirawan Stasiun Meteorologi Praya, Muhammad Andre Jersey.
Menurut Andre terdapat belokan angin terpantau terjadi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, NTT, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Ada pun suhu permukaan laut di wilayah perairan NTB dan sekitarnya berkisar antara 29 celcius sampai dengan 31 celcius dengan anomali 0,2-2.0.
"Angin di wilayah NTB dominan bertiup dari arah Barat Daya dan Utara dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 km per jam," kata Andre.
Masyarakat juga perlu waspadai potensi peningkatan kecepatan angin yang disertai hujan sedang hingga lebat.
"Angin kencang menerpa di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima pada pagi hingga dini hari," ujarnya.
(dpw/dpw)