Pemerintah menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) sejak September 2023 hingga Juni 2024 kepada masyarakat terdampak El Nino di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah mengimpor 6,5 ton beras untuk penuhi kebutuhan bantuan pangan tersebut.
Ia menjelaskan pemerintah mengimpor 3,5 juta ton beras pada 2023. Sebagian besar beras itu sudah diterima dan sisanya masuk ke Indonesia pada bulan ini.
"Kemarin pemerintah impor beras sebanyak 3,5 juta ton. Tiga juta sudah masuk, 500 ribu bulan ini," kata Airlangga saat penyerahan bantuan pangan CBP kepada ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) di Perum Bulog Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, impor beras tahun ini ditambah tiga juta ton. Sebanyak dua juta ton sudah proses tender oleh Perum Bulog.
"Bapak Presiden sudah memutus untuk menambah di tahun 2024 ini tiga juta lagi. Dua juta sudah ditender oleh Bulog sehingga tinggal datang, ini langsung datangnya ke daerah-daerah sehingga beras di Bulog aman," imbuh Airlangga.
Ketua Umum Golkar itu membeberkan ada 22 juta KPM bantuan pangan CPM di seluruh Indonesia. Sebanyak 42.808 KPM ada di Kabupaten Manggarai Barat. Setiap KPM menerima 10 kilogram tiap bulan.
Bantuan yang mulai digulirkan September 2023 itu akan diperpanjang hingga Juni 2024. Sebelumnya bantuan itu direncanakan disalurkan hanya sampai Maret 2024.
Airlangga mengatakan bantuan itu diberikan karena banyak masyarakat menjadi terdampak El Nino. Akibatnya, musim tanam dan musim panen diundur karena kekeringan yang berkepanjangan.
"Kenapa ini diberikan? Karena akibat El Nino kekeringan terus, maka musim tanam mundur, yang biasanya bulan November-Desember mundur Januari-Februari. Akibatnya, yang biasanya April kita panen raya, ini mundur ke Juni," tandas Airlangga.
(hsa/gsp)