Jokowi Perpanjang Bantuan Beras dan BLT Jelang Pemilu, Airlangga Bantah Politis

Manggarai Barat

Jokowi Perpanjang Bantuan Beras dan BLT Jelang Pemilu, Airlangga Bantah Politis

Ambrosius Ardin - detikBali
Senin, 15 Jan 2024 13:04 WIB
Airlangga Hartarto saat menyalurkan bantuan pangan kepada warga di Labuan Bajo, NTT.
Airlangga Hartarto saat menyalurkan bantuan pangan kepada warga di Labuan Bajo, NTT. (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah memperpanjang pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada masyarakat terdampak El Nino hingga Juni 2024. Perpanjangan pemberian bantuan itu diputuskan dalam Rapat Kabinet oleh presiden Joko Widodo pada 9 Januari lalu atau sebulan menjelang Pemilu 2024.

Awalnya pemerintah merencanakan penyaluran bantuan pangan CBP kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia hanya sampai Maret 2024. Setiap KPM mendapat bantuan 10 kilogram beras tiap bulan.

"Bantuan pangan ini diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat masing-masing 10 kilogram, dan Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin sudah setuju untuk dilakukan sampai dengan Juni," kata Airlangga saat penyerahan bantuan pangan CBP kepada ratusan KPM di Perum Bulog Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/2/2024).

Demikian halnya BLT El Nino juga diberikan hingga Juni 2024. Sebelumnya bantuan ini diberikan sebesar Rp 400 ribu untuk dua bulan, November dan Desember 2023. Menurut Airlangga saat ini sedang disiapkan aturan teknis penyaluran BLT tersebut, apakah nanti melalui perbankan atau kantor Pos. Akhir Januari atau awal Februari, BLT ini sudah bisa disalurkan kepada masyarakat.

"Bantuan langsung tunai itu yang tahun lalu diberikan Rp 400 ribu, terutama bantuan untuk El Nino, dan arahan bapak presiden dilanjutkan sampai bulan Juni dalam sidang kabinet kemarin," kata Airlangga.

Ia mengatakan masyarakat masih menginginkan bantuan beras pangan maupun BLT dilanjutkan. Aspirasi itu diterimanya saat dialog dengan masyarakat.

"Dari hasil temu wicara dengan masyarakat terungkap masyarakat sangat memerlukan bantuan beras pangan ini dan bahkan beberapa masyarakat masih menunggu bantuan langsung tunai yang juga sudah disetujui oleh presiden namun masih memerlukan proses lanjutan, akhir Januari atau awal Februari kami bisa realisasikan," ujar Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini menepis penyaluran bantuan pangan dan BLT ini ada muatan politis untuk kepentingan Pemilu 2024. Airlangga menegaskan bantuan pangan sudah diberikan sejak pandemi COVID-19, bahkan pernah dihentikan seusai pandemi tersebut. Namun karena masyarakat masih banyak yang membutuhkan bantuan itu, maka pemerintah kembali menggelontorkan bantuan pangan itu sejak September 2023.

"Bantuan pangan sudah diberikan sejak COVID-19 DI 2020, jadi bukan ujug-ujug. Malah kemarin sempat dihentikan pascacovid tapi kami melihat di lapangan masyarakat masih banyak membutuhkan. Oleh karena itu sejak September dilanjutkan kembali, apalagi kita lihat kondis pertanian terganggu termasuk di Manggarai Barat sini yang sudah merupakan lumbung beras di NTT," tegas Airlangga.

42.808 KPM di Manggarai Barat

Airlangga mengatakan terdapat 42.808 KPM bantuan pangan CBP di Manggarai Barat. Stok beras di Perum Bulog Labuan Bajo disebutnya cukup untuk penuhi bantuan beras itu. Stok beras di gudang Perum Bulog Labuan Bajo saat ini sebanyak 644,5 ton.

"Program ini selenggarakan oleh pemerintah untuk 22 juta warga seluruh Indonesia, bukan hanya 100 orang di sini," ujarnya.

Ia menjelaskan bantuan itu diberikan karena banyak masyarakat menjadi terdampak El Nino. Akibat El Nino itu musim tanam dan musim panen diundur.

"Kenapa ini diberikan karena akibat El Nino kekeringan terus maka musim tanam mundur yang biasanya bulan Nov Des mundur Januari Februari akibatnya yang biasanya April kita panen raya ini mundur ke Juni," kata Airlangga.




(dpw/dpw)

Hide Ads