Kepala Dinas Perdagangan Kota Bima Klaim Harga Bahan Pokok Normal

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bima Klaim Harga Bahan Pokok Normal

Faruk Nickyrawi, Rafiin - detikBali
Kamis, 28 Des 2023 22:31 WIB
Suasana di Pasar Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.
Suasana di Pasar Amahami, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu. Foto: Rafiin/detikBali
Kota Bima -

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Tafsir, mengeklaim harga bahan pokok seperti beras masih normal menjelang tahun baru 2024. Menurut dia, harga beras yang mencapai harga Rp 15 ribu per kilogram sudah dari dulu.

"Harga bahan pokok masih normal, termasuk beras, tak ada kenaikan harga," klaim Tafsir kepada detikBali, Kamis (28/12/2023).

Tafsir mengklaim Dinas Perdagangan rutin turun ke pasar tiga kali seminggu untuk mengecek harga bahan pokok. Dinas juga rutin mengecek ketersediaan stok bahan pokok di tingkat pengecer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, menurut pantauan detikBali harga bahan pokok yang naik di Pasar Amahami, Kota Bima, antara lain minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan beras. Harga Minyakita dijual Rp 17 ribu per liter. Padahal, sebelumnya dijual Rp 14 ribu per liter.

Harga gula pasir yang sebelumnya Rp 17 ribu naik menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Tepung terigu dari Rp 10 ribu kini menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

ADVERTISEMENT

Harga Bahan Pokok dan Sayur di Dompu Juga Naik

Kenaikan harga bahan pokok dan sayur juga terjadi di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, kenaikan harga sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Pedagang di Pasar Bawah Dompu, Eti, menerangkan harga tomat mencapai Rp 20 ribu per kilogram dari Rp 10 ribu per kilogram. "Kalau bawang merah sekarang Rp 40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 15-20 ribu per kilogram," ungkap perempuan berusia 35 tahun itu.

Pedagang beras Siti Ramlah menuturkan kenaikan harga beras di Pasar Bawah Dompu sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Beras medium naik dari Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu per kilogram.

Salah seorang pembeli, Endang, terbebani dengan kenaikan harga bahan pohon di pengujung 2023. Dia terpaksa mengeluarkan tabungan untuk mencukupi kebutuhan.

"Mau bagaimana lagi, harga tinggi, sementara kami butuh," keluh Endang.

Endang berharap pemerintah bisa menekan harga bahan pokok dengan membuka pasar murah. "Semoga (harga bahan pokok) cepat turun," perempuan itu berharap.




(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads