Pariwisata Bali Pulih Sangat Cepat Setelah Pandemi COVID-19

Pariwisata Bali Pulih Sangat Cepat Setelah Pandemi COVID-19

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 29 Des 2023 15:42 WIB
Ketua BTB IB Agung Parta Adnyana dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun saat ditemui di Kantor BTB Bali, Denpasar, Bali.
Ketua BTB IB Agung Parta Adnyana dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun saat ditemui di Kantor BTB Bali, Denpasar, Bali. (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Bali Tourism Board (BTB) menilai pencapaian pariwisata Bali pada 2023 mengesankan. Sektor pariwisata Bali telah menunjukkan pemulihan yang luar biasa pasca pandemi COVID-19.

Selain itu, Bali juga berhasil membuktikan ketahanan dan daya tariknya sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Ketua BTB Ida Bagus Agung Parta Adnyana mengungkapkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan 2023 hingga mendapat pengakuan internasional. Menurutnya, hingga tanggal 15 Desember 2023 jumlah wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 5,37 juta dan melebihi target pemerintah 4,5 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencapaian wisman tahun 2023 lebih dari dua kali lipat dari jumlah wisman ke Bali tahun 2022 (2.332.012 wisman). Dalam dua tahun pasca COVID-19, kenaikan wisman ke Bali cukup cepat dan target sampai akhir tahun 2023 diperkirakan bisa lewat 5,5 juta wisman," ungkap Parta Adnyana di kantor BTB Bali, Jumat (29/12/2023).

Menurutnya, apabila dibandingkan dengan tahun 2019 dengan jumlah wisman sebesar 6,3 juta, jumlah kunjungan wisman saat ini sudah 87,3 persen. Ini sejalan dengan proyeksi UNWTO untuk tahun 2023 pemulihan sektor pariwisata di berbagai negara sekitar 80-90 persenan.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk kunjungan wisatawan domestik ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai saat ini sebanyak 4.667.535 orang. Bagus Parta mengatakan, dengan peningkatan wisman ke Bali yang cukup cepat di 2023 berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Bali 2023.

Adapun pertumbuhan ekonomi Bali di 2023 selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sekitar 5 persen. Di mana, di kuartal ketiga 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen.

"(Tantangan pariwisata Bali adalah) Masalah infrastruktur, industri. Masalah sampah kan sudah kelihatan sudah diurus dan tinggal disempurnakan saja. Tinggal infrastruktur yang perlu waktu dan anggaran," ungkapnya.

Menurutnya, dengan melihat tren pariwisata ke depan pihaknya merasa Bali sangat siap menghadapi sustainable tourism. Dia memandang, hal tersebut sebagai suatu yang lebih baik dihadirkan dan diadopsi oleh pariwisata Bali.

"Oleh sebab itu, saya mengajak Bali Eco Tourism untuk menjadi partner kami selama dua tahun kemarin. Tapi, karena terbentur oleh COVID-19, mudah-mudahan 2024 kami bisa mempraktekkan sustainable development untuk ke semua hotel di Bali," terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan pada 2024 diharapkan kunjungan wisman dapat lebih meningkat. Selain itu, diharapkan kualitas wisman dapat turut meningkat baik dari spend money hingga lenght of stay.

"Kami di Pemprov bersama stakeholder dan asosiasi pariwisata selalu ingin memberikan kualitas pelayanan yang baik dibandingkan tahun ini dari sisi industri pariwisata. Termasuk juga bagaimana daya tarik pariwisata itu sendiri," paparnya.

Dia mengaku, selama ini pihaknya rutin meminta agar fasilitas di daya tarik wisata dapat dijaga, baik dari keamanan, kebersihan, dan kenyamanannya. Di sisi lain, Tjok optimistis pertumbuhan wisman ke Bali pada 2024 dapat meningkat.

Sebab, dalam waktu dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur akan beroperasi. Selain memang sebelumnya telah hadir juga KEK Kura Kura Bali di Serangan, Denpasar.




(dpw/iws)

Hide Ads