.webp)
Dinas Perhubungan Provinsi Bali mencatat hingga kuartal III tahun 2023 ada 4.047 unit kendaraan listrik di Bali. Tingginya jumlah tersebut membuat kebutuhan akan infrastruktur pendukung juga kian meningkat.
Menanggapi hal tersebut, PT PLN (Persero) secara bertahap menambah jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) atau electric vehicle (EV) charging station. General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana mengatakan hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan para pengguna kendaraan listrik.
"PLN menambah 7 EV charging station di seputaran Nusa Dua, tepatnya didepan Hotel Kempinski yang menggenapkan penambahan dari November-Desember 2023 menjadi 10 unit EV standard charging berkapasitas 7,4 kilo watt (kW)," ucapnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, kini total SPKLU di Bali mencapai 63 unit yang tersebar di 28 lokasi. Di antaranya, SPKLU Hayam Wuruk, SPKLU ITDC, SPKLU Kempinski, SPKLU Kintamani, hingga SPKLU Tohpati.
Udayana menjelaskan, SPKLU juga memiliki jenis yang bervariasi seperti, SPKLU Ultra Fast Charging dengan kapasitas diatas 50 kilo watt (kW) dan di Bali ada 18 unit. Kemudian, Fast Charging yang kapasitasnya antara 22 kW-50 kW dengan jumlah 19 unit.
"Untuk medium charging dan standard charging masing-masing berjumlah sembilan unit dan 24 unit," kata Udayana.
Penambahan EV charging station diharapkan memberikan kenyamanan khususnya jelang perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Serta, mampu mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Bagi pengunjung luar pulau Bali yang berencana berlibur di Bali pada libur Nataru mendatang, tak perlu ragu lagi untuk menggunakan kendaraan listriknya. Pastikan kecukupan daya listrik dengan merencanakan dan memperhatikan lokasi-lokasi EV charging station yang akan dilewati," imbuhnya.
(dpw/hsa)
