Bulog Klaim Stok Beras di Jembrana Aman Sampai Akhir Tahun

Jembrana

Bulog Klaim Stok Beras di Jembrana Aman Sampai Akhir Tahun

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 13 Sep 2023 17:58 WIB
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023). Untuk menjaga stabilitas volume Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Perum Bulog secara bertahap mendatangkan beras impor dari Vietnam yang akan disalurkan dalam program bantuan sosial (Bansos) non tunai mulai pertengahan Mei 2023. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nz
Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jembrana -

Badan Urusan Logistik (Bulog) mengeklaim stok beras di Jembrana, Bali, masih aman dan mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. Saat ini, ada 500 ton beras di gudang Bulog Penyaringan yang siap digelontorkan.

"Stok beras saat ini ada 500 ton dan stok di Bulog ini sifatnya nasional. Jadi jika stok beras di gudang Bulog Penyaringan ini kurang, nanti akan bisa dibawakan dari gudang Bulog terdekat," ungkap Kepala Gudang Bulog Penyaringan Jembrana I Wayan Adi Astika kepada detikBali, Rabu (13/9/2023).

Adi Astika juga mengatakan bahwa saat ini gudang Bulog Penyaringan sedang menyiapkan beras untuk bantuan pangan tiga bulan ke depan. Ini bagian dari program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami di Bulog mendapatkan penugasan dari kementerian untuk melakukan penjualan beras SPHP. Kita sudah keluarkan dari gudang beberapa ratus ton untuk wilayah Jembrana, mudah-mudahan dengan adanya program ini masyarakat tersentuh dan harga kembali normal," papar Adi Astika.

Beras SPHP ini dijual dengan harga Rp 9.950 per kilogram dengan harga eceran tertinggi (HET) dengan harga Rp 10.900. Adi Astika juga berharap pedagang tidak menjual beras SPHP ini di atas harga HET dan harga beras di pasaran tidak naik lagi.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap agar harga beras di pasaran tidak naik lagi. Harga beras bisa kembali normal jika hujan cepat turun sehingga petani bisa menanam padi," tandas Adu Astika.




(dpw/hsa)

Hide Ads