Koster Klaim Gemitir Bali Sudamala Bisa Setop Impor Rp 30 Miliar

Koster Klaim Gemitir Bali Sudamala Bisa Setop Impor Rp 30 Miliar

Chairul Amri Simabur - detikBali
Selasa, 08 Agu 2023 15:34 WIB
Gubernur Koster saat meluncurkan bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir Mayungan Let, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Selasa (8/8/2023).
Foto: Gubernur Koster saat meluncurkan bunga Gemitir Bali Sudamala di Kebun Percobaan Bali Gemitir Mayungan Let, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Selasa (8/8/2023). (chairul amri simabur/detikBali)
Tabanan -

Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan varietas bunga Marigold atau Gemitir Bali Sudamala hasil pemuliaan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dengan peluncuran itu, Bali kini mampu menyetop impor bibit bunga serupa dari Thailand yang nilainya mencapai Rp 30 miliar per tahun.

"Dengan adanya bunga gemitir Bali Sudamala, petani sudah bisa menanamnya sendiri. Tidak perlu lagi impor dari Thailand. Ini terobosan yang sangat besar sekali," kata Koster seusai peluncuran Gemitir Bali Sudamala, Selasa (8/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi peluncuran varietas bunga ini di Kebun Percobaan Bali Gemitir Mayungan Let, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti. Luas kebun ini sekitar 10 are.

Di sisi lain, nilai perputaran uang dari penjualan gemitir di seluruh Bali dalam setahun bisa mencapai Rp 200 miliar. Itu hanya untuk kebutuhan piodalan atau upacara keagamaan lainnya.

"Bukan hanya untuk upacara, (gemitir) bisa untuk minuman teh, kue, skin care, pakan ikan, dan minyak (sebetulnya)," imbuhnya.

Pada tahap awal, benih hasil pemuliaan itu akan disebar ke seluruh kabupaten/kota di Bali. Gemitir tersebut sementara ini terdiri dari tujuh warna, yakni dua oranye, dua emas, satu kuning, satu merah, dan satu putih.

Total ada sekitar enam ribu bibit yang akan ditanam secara organik nantinya. "Berikutnya oleh penyemai tentu akan dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga yang di Thailand," imbuh Koster.

Ia optimistis, dengan penyebarluasan benih ditambah dengan pengembangan produk olahannya, nilai perputaran uang dari penjualan Gemitir Bali Sudamala jauh lebih besar dari Rp 200 miliar.

"Ini exercise pertama. Yang berikut untuk produk lainnya seperti wawar, anggrek, sayur-sayuran, buah-buahan, dan pangan lainnya yang saya kira harus dikembangkan sehingga menjadi lebih produktif, berkualitas, dan nilai ekonomisnya lebih tinggi," tukas politikus PDI Perjuangan itu.

Hal senada disampaikan Rektor IPB Arif Satria. Ia menyebut bila bunga Gemitir Bali Sudamala dikembangkan dengan diversifikasi yang lebih luas, nilai perputaran uang bisa melampaui Rp 200 miliar per tahun.

"Saya kira angkanya akan bertambah lagi karena selama ini hanya untuk upacara," sebut Arif.

Menurutnya, potensi untuk produk olahan lain dari Gemitir Bali Sudamala akan memberi efek berlipat yang lebih tinggi.

"Sehingga IPB mendukung varietas baru ini untuk Bali dan kebutuhan varietas lainnya seperti warna hitam. Seperti pesanan gubernur. Kemudian mawar dan tanaman hias lainnya," jelas Arif.

Ia menambahkan pemuliaan bunga gemitir ini juga sebagai upaya menuju kemandirian pertanian di Bali, kemandirian pertanian berbasis organik, serta peluang usaha bagi anak-anak muda.

"Terutama kalangan milenial dari sisi tanaman hias. Pertanian bukan hanya sawah," tandas Arif.




(hsa/gsp)

Hide Ads