Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama Badung I Wayan Suyasa mengaku bakal mendekati industri hotel dan restoran di Kabupaten Badung untuk memanfaatkan air produksi PDAM. Menurut Suyasa masih ada sejumlah perusahaan yang memanfaatkan air bawah tanah sebagai kebutuhan air utama.
"Kami mencatat hotel dan restoran yang menjadi pelanggan kami ada 10 ribu dari total pelanggan 76 ribu. Namun kami menemukan ada yang minim penggunaan air PDAM. Ya ada beberapa saja. Itu akan kami dekati," ungkap Suyasa saat dikonfirmasi Jumat (4/8/2023) malam.
Suyasa menjelaskan sejumlah sumur yang ada masih dimanfaatkan sebagian hotel. Menurutnya, hal itu masih dibolehkan sepanjang ia memiliki izin pemanfaatan dan membayar pajak ke pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, lanjut Suyasa, yang penting saat ini bagaimana perusahaan tersebut, baik hotel hingga restoran memakai air suplai PDAM Badung sebagai pasokan air utama. Sedangkan penggunaan air sumur menurutnya masih bisa dipakai untuk cadangan.
"Kami sosialisasikan ke sejumlah hotel. Pertama di daerah yang ada jaringan PDAM di sana. Jika mereka sudah berlangganan tapi tidak memakai, tentu kami akan tanyakan," sebutnya.
Menurut dia, los potensi pendapatan air yang dikelola PDAM Badung cukup besar jika banyak perusahaan yang tidak memanfaatkan. Namun Suyasa tak membeberkan potensi pendapatan yang los. "Sebenarnya ada potensi yang bisa kami garap banyak," sambung Suyasa.
Menurut dia, partisipasi hotel-hotel memanfaatkan air suplai PDAM Badung sangat diharapkan. Yakni membantu memberikan kontribusi pendapatan untuk daerah demi menunjang keberlangsungan program pemerintah setempat.
Apalagi Pemprov Bali akan membatasi pengambilan air tanah. Sebab Bali kini sudah memiliki sejumlah bendungan yang bisa menyuplai kebutuhan air bersih Bali keseluruhan.
Suyasa membeberkan suplai air ke kawasan selatan wilayah Badung tidak masalah. Sebab perusahaan pelat merah ini punya empat sumber air yang aktif dimanfaatkan.
Di antaranya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuari di kawasan selatan Badung mencapai 500 liter per detik, IPA Belusung 260 liter per detik. IPA Petanu 60 liter per detik dan IPA Penet 40 liter per detik.
Selain itu, Perumda Tirta Mangutama tengah membangun sejumlah instalasi untuk menambah kapasitas layanan di IPA Estuari. "Sehingga Oktober mendatang bisa jalan," kata Suyasa
(hsa/nor)