Masyarakat di beberapa wilayah di Bali mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) yang terjadi beberapa hari terakhir. Namun, hal itu dibantah oleh Pejabat Sementara (Pjs) Sales Branch Manager Rayon II Pertamina Bali Faris Aceriza. Dia mengeklaim selama ini stok elpiji 3 kg di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dalam kondisi aman.
"Dari agen ke pangkalan pun didistribusikannya sesuai dengan alokasi yang normal. Di mana, tidak ada pengurangan penyaluran dalam rentang waktu seminggu, dua minggu ini," katanya, Kamis (27/7/2023) di PT Putra Bisma Jaya (pangkalan elpiji), Denpasar, Bali.
Faris membeberkan konsumsi harian elpiji 3 kilogram di Denpasar berkisar 64 ribu tabung. Namun, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan diprediksi konsumsi meningkat. Untuk itu, Pertamina akan menambah distribusi elpiji sebanyak 50 persen dari konsumsi harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbicara kelangkaan sebenarnya belum ke arah kelangkaan karena stok di pangkalan resmi kami masih tersedia," tukas Faris.
Dia menegaskan pengawasan Pertamina hanya sampai ke level pangkalan. Saat ini terdata sekitar 700 pangkalan resmi di Denpasar.
Faris juga mengimbau agar masyarakat dapat membeli elpiji langsung di pangkalan resmi sehingga bisa membeli sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000 per tabung.
Untuk kawasan Badung, Gianyar, dan Tabanan per Kamis hari ini, Pertamina telah menyalurkan penambahan distribusi elpiji hingga 30 persen lebih dari konsumsi harian Bali. Yakni, sekitar 260 ribu tabung.
Faris juga menerangkan sejak 17 Juli 2023 Pertamina bersama Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan operasi pasar di beberapa kabupaten/kota di Bali. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi Galungan dan Kuningan dan agar masyarakat bisa membeli elpiji sesuai HET.
Ia juga menjelaskan sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/ MC.01/MEM.M/2023, konsumsi elpiji 3 kg diperuntukkan untuk empat golongan spesifik. Yakni, rumah tangga prasejahtera, nelayan sasaran, petani sasaran, dan UMKM.
Klaim serupa juga ditegaskan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara) Ahad Rahedi. Bahkan, kata Ahad, Pertamina saat ini menambah pasokan.
"Penambahan tersebut sekitar 139 persen dari rata-rata penyaluran harian 3 kilogram di wilayah Bali. Semoga masyarakat bisa merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan tenang tanpa khawatir sulit mendapatkan elpiji," ujar Ahad melalui siaran pers, Kamis.
Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah juga melakukan operasi pasar sejak Senin (17/7/2023) di 21 titik di seluruh Bali. Pertamina menggelontorkan rata-rata 200 tabung per hari dalam operasi pasar tersebut.
Selain itu, Pertamina juga memberikan tambahan pasokan gas melon secara bertahap mulai 26 hingga 30 Juli 2023 dengan total penambahan sebanyak 368.480 tabung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengaku menerima keluhan dari masyarakat soal elpiji 3 kilogram sejak 24 Juli 2023.
Untuk itu, Disperindag melakukan sidak elpiji di PT Putra Bisma Jaya sembari berdiskusi langsung dengan Pertamina.
"Kemarin kami melakukan pemantauan dan meminta informasi terkait kondisi kelangkaan. Kami juga sudah fasilitasi dan melibatkan pihak-pihak terkait untuk konfirmasi langsung ke agen," tuturnya.
Disperindag juga sudah bersurat kepada Pertamina untuk meminta tambahan alokasi elpiji 3 kg.
"Kami harapkan masyarakat Denpasar jangan panic buying karena untuk kebutuhan gas elpiji 3 kg khususnya dalam menyambut Galungan dan Kuningan masih memadai," paparnya.
(hsa/hsa)