Relokasi pedagang masih menjadi PR atau pekerjaan rumah dalam rencana revitalisasi Pasar Induk Gadarata Singasana atau Pasar Induk Tabanan.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mengeklaim sekitar 80 persen pedagang menyetujui pembangunan ulang pasar di tengah Kota Tabanan atau Kota Singasana tersebut.
"Ini (relokasi pedagang) masih menjadi catatan. Khususnya di kami. Di Disperindag," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan Ni Made Murjani, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan rencana revitalisasi Pasar Induk Tabanan masih dibahas secara intens dengan pemerintah pusat. Proses ini juga diperkirakan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Pemkab Tabanan harus putar otak mencari lokasi relokasi lantaran Pasar Induk Tabanan berada di tengah kota. Selain itu, aktivitas pedagang di pasar tersebut relatif padat.
"Tidak hanya pedagang sayur atau makanan saja. Ada juga pedagang bermobil, bermotor, dan pedagang emas. (Tempat) relokasi juga diperlukan. Ada 863 orang pedagang (di Pasar Induk Tabanan)," ungkapnya.
Meski demikian, ia menyebut rencana revitalisasi Pasar Induk Tabanan telah masuk ke dalam daftar antre kegiatan yang diusulkan ke pemerintah pusat. "Koordinasi intens dengan Bappenas dan Kemenperindag," sebut Murjani.
Sesuai harapan Bupati Tabanan, revitalisasi Pasar Induk Tabanan ini diharapkan bisa terlaksana di 2024 mendatang. Pun demikian dengan revitalisasi Pasar Kerambitan yang sedianya diharapkan bisa terlaksana di tahun ini.
"Kalau revitalisasi Pasar Kerambitan (di tahun ini) tertunda. Rencana awalnya di 2023. Proposalnya sudah diajukan pada 2022," jelasnya.
Sebetulnya, sambung Murjani, rencana revitalisasi Pasar Kerambitan sudah sampai tahap survei.
Hanya saja, tidak satu pun usulan revitalisasi pasar di Bali yang lolos. Terkecuali Pasar Induk Bangli yang konsepnya tematik karena strategis dengan kawasan wisata.
"Keperluan anggaran (revitalisasi Pasar Kerambitan) sekitar Rp 4 sampai Rp 5 miliar. Sudah pernah disurvei pemerintah pusat. Hanya saja anggaran untuk revitalisasi pasar (dari pusat) belum ada ke daerah," ujarnya.
Ini dimungkinkan karena sebelumnya Tabanan sudah memperoleh anggaran revitalisasi Pasar Penatahan di Kecamatan Penebel pada 2022. Sehingga di tahun berikutnya atau tahun ini, Tabanan tidak memperoleh lagi program serupa.
(hsa/gsp)