Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan Agustus 2023, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar menargetkan delapan kali agenda pasar murah.
Kepala Disperindag (Kadisperindag) Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menjelaskan pasar murah tersebut digelar mulai 17 Juli sampai 27 Juli 2023. Adapun lokasi pertama pasar murah adalah Banjar Adat Kelod dan terakhir di Lapangan Astagina.
"Selama ini warga antusias karena mereka akan mendapatkan harga yang lebih murah. Seperti, tabung gas elpiji tiga kilogram yang biasanya di warung dijual Rp 20 ribu tapi, di sini Rp 18 ribu," ucap Sri di lokasi Pasar Murah Banjar Adat Kelod, Denpasar, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan harga komoditas di pasar murah rata-rata lebih murah Rp 2.000 jika dibandingkan dengan harga di pasar tradisional. Beberapa komoditas tersebut antara lain, beras medium SPHP seharga Rp 42 ribu per 5 kilogram, MinyaKita Rp 13.500 per liter, bawang merah Rp 23 ribu per kilogram, bawang putih Rp 33 ribu per kilogram, cabai rawit Rp 19 ribu per kilogram, dan telor Rp 51 ribu per kerat.
"Minyak goreng HET Rp 14 ribu tetapi, di sini kami mampu menjual dengan harga Rp 13.500 karena kami sudah melakukan koordinasi dengan para distributor," terangnya.
Disperindag, jelas Sri, menggandeng 12 distributor sehingga bisa menekan harga lebih rendah.
Salah seorang warga yang tengah berbelanja di pasar murah, yakni Ida Ayu Kris (38) mengakui harga bumbu-bumbu dapur di pasar murah cukup miring.
"Di sini jauh lebih murah harganya. Kalau di pasar harganya seperti bawang putih dan cabai tinggi. Perbedaan harga bisa sampai Rp 2 ribu - 5 ribu," akunya.
Kris berharap pasar murah bisa lebih sering digelar sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Terutama menjelang hari raya.
(hsa/hsa)