Kelian Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana menanggapi aksi ribuan masyarakat Desa Bugbug, Karangasem, yang mendatangi kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Karangasem pada Selasa (27/6/2023). Mereka menolak pembangunan resort dan vila di kawasan Suci Pura Gumang.
Arsana beranggapan penolakan tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang tidak mau Karangasem maju. Sehingga beberapa warga ikut terhasut dengan alasan spiritual. Menurut Purwa Arsana, tidak ada pelanggaran dalam pembangunan resort. Semua izinnya juga sudah dipenuhi karena dilakukan secara online di pusat.
"Yang dibangun itu bukan resort tapi vila dan dibangun di kawasan pariwisata dekat dengan Candidasa. Bahkan akses masuknya juga dari sana dan lokasinya jauh di bawah dan bukan berada di kawasan suci Pura Gumang," Purwa Arsana, Rabu (28/6/2023).
Lokasi pembangunannya juga dilakukan di atas tanah hak milik desa adat, bukan berada di kawasan hutan hutan lindung. Dari 22 hektare tanah yang disertifikatkan, 2 hektare di antaranya disewakan ke investor untuk dibangun vila dengan harga Rp 10 juta per are.
Sampai saat ini, progres pembangunan vila tersebut baru sekitar 30 persen karena baru mulai pembangunan sejak akhir 2022. Investor vila tersebut berasal dari Republik Ceko. Nantinya, vila tersebut akan lebih menonjolkan pemandangan laut karena berada di dekat pantai. Diharapkan, vila tersebut dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Karangasem.
Purwa Arsana juga mengatakan ada sejumlah perjanjian terkait pembangunan vila tersebut. Salah satunya, jika sudah mulai beroperasi 70 persen tenaganya adalah orang lokal asli Desa Bugbug. Sehingga berdampak positif bagi warga setempat.
"Jika nantinya banyak investor yang datang untuk membangun vila dan yang lainnya dampaknya akan sangat bagus untuk Karangasem. Sehingga tidak lagi hanya bergantung dari sektor galian C untuk PAD-nya karena sektor pariwisata juga sangat menjanjikan," kata Purwa Arsana.
Simak Video "Video: Hamish Daud Digugat Cerai Raisa"
(hsa/hsa)