Paruman Penetapan Kelian Desa Adat Bugbug Diwarnai Kericuhan

Karangasem

Paruman Penetapan Kelian Desa Adat Bugbug Diwarnai Kericuhan

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Minggu, 21 Sep 2025 14:35 WIB
Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba saat memberikan imbauan kepada masyarakat yang bersitegang di Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali, Minggu (21/9/2025). (Foto: Dok. Polres Karangasem)
Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba saat memberikan imbauan kepada masyarakat yang bersitegang di Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali, Minggu (21/9/2025). (Foto: Dok. Polres Karangasem)
Karangasem -

Paruman agung atau rapat penetapan Kelihan Desa Adat Bugbug periode 2025-2030 diwarnai kericuhan. Krama atau warga setempat sempat bersitegang hingga terlibat aksi saling dorong.

Video kericuhan yang sempat viral di media sosial tersebut terjadi di wantilan Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali, pada Minggu (21/9/2025). Ketegangan terjadi antara kelompok pendukung petahana dengan kelompok yang menolak incumbent sebagai Kelian Desa Adat Bugbug.

"Sempat terjadi ketegangan antar warga, tapi saat ini sudah kondusif dan seluruh warga sudah membubarkan diri," kata Kasi Humas Polres Karangasem Ipda I Nengah Artono, Minggu siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artono mengatakan sekitar 350 personel Polres Karangasem dikerahkan untuk mengamankan situasi di Desa Adat Bugbug. Aparat keamanan juga dibantu oleh personel Brimob Polda Bali dan TNI. Ia memperkirakan jumlah massa dari kedua belah pihak sekitar 600-800 orang.

ADVERTISEMENT

Informasi yang diterima detikBali dari Polres Karangasem, kericuhan tersebut bermula ketika paruman agung hendak menetapkan I Nyoman Purwa Ngurah Arsana sebagai Kelian Desa Adat Bugbug periode 2025-2030. Sekitar pukul 07.00 Wita, ratusan krama yang kontra terhadap penetapan tersebut datang dengan tujuan membubarkan paruman.

Suasana memanas ketika salah satu tokoh masyarakat berorasi dan menyerukan penolakan terhadap penetapan Purwa Arsana menjadi Kelian Desa Adat Bugbug. Sontak, warga kontra lainnya merangsek masuk ke dalam wantilan.

Aksi saling dorong sesama warga tak terhindarkan. Sementara itu, anggota Pecalang setempat berupaya melerai kedua kelompok.

Tak lama kemudian, Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba datang dan memberi imbauan persuasif agar warga tidak melakukan tindakan anarkistis. Wantilan lokasi paruman agung itu selanjutnya dijaga ketat aparat.

Setelah negosiasi alot, paruman agung tersebut akhirnya dihentikan sementara. Kedua kelompok masyarakat kemudian membubarkan diri secara bertahap hingga situasi kembali kondusif.

Pantauan di lokasi paruman pada Minggu siang, sejumlah warga di area wantilan Desa Adat Bugbug sudah kembali beraktivitas normal. Demikian pula aparat yang tidak lagi berjaga di lokasi.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads