Operasi pasar LPG 3 kilogram di Kabupaten Badung, Bali, terus berlanjut. Penyaluran gas melon -sebutan tabung elpiji subsidi- itu menyasar tiga kecamatan yakni Kuta Utara, Petang, dan Abiansemal.
Salah seorang warga Desa Dalung, Kuta Utara, Ni Nyoman Sariani, menuturkan operasi pasar tersebut digelar untuk menjawab keluhan warga atas kelangkaan elpiji 3 kilogram. Apalagi, harga gas subsidi itu melambung di atas harga ecerean tertinggi Rp 18 ribu.
"Saya sempat beli di luar seminggu lalu waktu sulit dapat gas dan harganya Rp 24 ribu," tutur perempuan 45 tahun ini, di Pura Puseh Padangluwih, Dalung, Senin (12/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, Ni Wayan Sugi, menuturkan operasi pasar elpiji memudahkannya mendapatkan elpiji tiga kilogram. Menurut dia, gas melon itu sulit didapatkan setelah hari Tumpak Landep.
"Keliling warung juga banyak yang kosong," ungkap Sugi. Perempuan berusia 40 tahun tersebut berharap kelangkaan elpiji 3 kilogram bisa segera diatasi.
Menurut pantauan detikBali, operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di Pura Puseh Padangluwih, Kuta Utara, digelar sejak pukul 09.00 Wita.
Setiap warga yang datang ke acara tersebut rerata membawa dua tabung kosong. Setiap satu orang maksimal hanya diizinkan membeli dua tabung.
Mereka juga diwajibkan membawa salinan KTP untuk bisa membeli gas subisidi tersebut. Antrean penduduk untuk mendapatkan gas melon ini tidak begitu padat.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Badung I Made Widiana menjelaskan Pemkab Badung bekerja sama dengan Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menyediakan 1.120 tabung elpiji untuk operasi pasar di setiap titik. Operasi pasar tersebut sudah berlangsung sejak Jumat lalu (9/6/2023).
"Ini (operasi pasar) untuk menjawab masalah di lapangan (kelangkaan gas)," tutur Widiana.
Widiana menuturkan permintaan gas oleh masyarakat di Kuta dan Kuta Selatan lebih tinggi. Sebab jumlah penduduk yang lebih padat dan sektor yang butuh gas tidak hanya rumah tangga, melainkan industri kecil hingga menengah. Dampaknya, memengaruhi ketersediaan stok gas melon yang minim sejak sepekan lalu.
"Saat ini sektor pariwisata kan sudah hidup lagi, dan sektor riil seperti UMKM ini sektor penyokong. Sehingga permintaan gas pasti meningkat," jelas Widiana.
Ketua Bidang LPG Hiswana Migas Bali Ngurah Siwa Genta bakal melayani warga sampai tidak ada kerumunan di lokasi saat operasi elpiji. Ia menyebut stok gas yang disiapkan cukup.
"Kami layani sampai tidak ada kerumunan, sampai selesai," ungkap Siwa Jumat lalu.
(gsp/iws)