LPG tiga kilogram mengalami kelangkaan di Bali sejak sepekan terakhir. Menanggapi itu, Area Manager Comm, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengeklaim peningkatan konsumsi akibat libur panjang.
"Terkait dengan informasi masyarakat sulit mendapatkan LPG 3 kilogram hal tersebut diakibatkan dari peningkatan konsumsi atau permintaan dikarenakan adanya hari libur yang berdekatan atau long weekend pada minggu lalu," ucapnya, Senin (5/6/2023).
Pertamina mulai Selasa (6/6/2023) melakukan extra dropping atau penyaluran tambahan. Kemudian, mulai bulan depan bakal ada pembatasan. Masyarakat yang membeli LPG tiga kilogram wajib mendaftarkan nomor KTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Extra Dropping 114.800 Tabung
Ahad menjelaskan pada Mei 2023 terjadi peningkatan konsumsi sebesar 6 persen dibandingkan dengan Mei 2022.
"Realisasi konsumsi LPG Mei 2022 sebesar 86.153 MT sedangkan realisasi konsumsi LPG per Mei 2023 tercatat sebanyak 91.348 MT," jelasnya dalam siaran pers yang diterima detikBali.
Lanjut Ahad, sejumlah upaya terus dilakukan oleh Pertamina untuk menjamin ketersediaan LPG 3 kilogram dengan meninjau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Untuk mengantisipasi kebutuhan LPG 3 kilogram yang meningkat saat ini, pihak Pertamina akan melakukan penambahan atau extra dropping sebanyak 114.800 tabung LPG yang akan dilaksanakan secara bertahap mulai 6 Juni 2023," terangnya.
Perincian extra dropping tersebut meliputi Kabupaten Badung sebanyak 13.440 tabung, Bangli 10.640 tabung, Buleleng 13.440 tabung, dan Gianyar 11.760 tabung.
Kemudian, Jembrana 8.960 tabung, Karangasem 10.080 tabung, Klungkung 7.280 tabung, Tabanan 11.200 tabung, dan terbanyak Kota Denpasar 28 ribu tabung.
"Dengan adanya penambahan atau extra dropping yang dilaksanakan oleh Pertamina diharapkan kebutuhan LPG 3 kg di masyarakat dapat terpenuhi dan kondisi dapat kembali normal," ucap Ahad.
Program Subsidi Tepat LPG
Di sisi lain, Ahad menerangkan sesuai dengan arahan pemerintah pusat saat ini Pertamina telah melakukan program subsidi tepat LPG di Bali yang dilaksanakan secara bertahap. Yaitu, kegiatan verifikasi pangkalan oleh agen LPG dan pencatatan transaksi pembelian LPG 3 kilogram oleh pangkalan.
Caranya, mendata nomor KTP setiap konsumen yang membeli LPG 3 kg melalui aplikasi merchant atau merchantApps.
"Untuk Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar pelaksanaan program Subsidi Tepat LPG akan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2023 mendatang," tambahnya.
Polda Bali Sidak LPG
Polda Bali mengecek agen penyalur LPG 3 kilogram menanggapi dugaan kelangkaan gas bersubsidi itu. Pengecekan sekaligus untuk mengetahui faktor penyebab kelangkaan gas elpiji melon tersebut.
"Petugas sedang melakukan pengecekan ke lapangan ke agen-agen ini untuk mengecek kebenaran kelangkaan gas ukuran kecil, informasi yang langka di pasaran," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto di kantornya, Senin.
Baca juga: Warga Denpasar Keluhkan Kelangkaan LPG 3 Kg |
Satake Bayu berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan nantinya kepada publik. "Ini personel sedang cek di lapangan dan penyebabnya dan faktor-faktor kenapa bisa langka. Tim satgas pangan sedang turun untuk melakukan pengecekan. Nanti hasilnya disampaikan," terang Satake Bayu.
Polda memfokuskan pengecekan di wilayah Badung karena menurut informasi yang diperoleh, tingkat kelangkaan di sana cukup parah.
"Informasi memang di wilayah Badung. Nanti kami cek ke agennya dan distributornya penyebabnya apa. (Tindakan selanjutnya) tergantung penyebabnya, nanti kami tindaklanjuti ke sana," ungkap Satake Bayu.
Satake Bayu menegaskan bakal melakukan proses hukum jika nantinya memang ditemukan agen atau distributor yang melakukan penimbunan.
"Kalau ada hal-hal seperti itu pasti ditindaklanjuti proses hukumnya kalau memang diduga ada penimbunan. Distributor melakukan penimbunan bisa dijerat hukum," tegasnya.
100 Jam Ludes di Pasar Kuta
Di kalangan pengecer di Badung, penjualan LPG bisa ludes terjual kurang dari satu jam dan banyak pembeli terpaksa putar balik karena kehabisan.
Eka Jaya (46), salah satu pengecer di Pasar Kuta, Badung, mengaku menjual 100 tabung LPG 3 kilogram. "Langsung ludes terjual nggak sampai sejam," ujarnya, Senin.
Menurut dia, suplai gas LPG melon mulai terbatas dan langka sejak sepekan terakhir. Ia pun mematok harga jual Rp 25 ribu per tabung. "Kurang tahu juga kenapa langka. Satu minggu terakhir ini mulai langka," lanjutnya.
Sejak saat itulah, sambung Eka, penjualan LPG tiga kilogram di warungnya mulai diserbu pembeli. "Kalau tidak langka, tidak banyak yang (membeli) ke sini (warung)," jelasnya.
Sri Supeni (45), ibu rumah tangga yang sedang membeli ke warung Eka, terpantau tidak kebagian LPG tiga kilogram. Ia pun kecewa karena kehabisan elpiji melon sejak empat hari belakangan.
Padahal, sambung Supeni, sejak kelangkaan sepekan terakhir, harga jual LPG tiga kilogram sudah merangkak dari semula Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu. Bahkan, ada yang mengerek harga hingga Rp 30 ribu per tabung.
Sementara, Mujiyo (56), warga setempat lainnya yang juga sedang berburu LPG 3 kilogram mengeluh tidak kebagian. Ia mengeklaim sudah menjadi langganan di warung milik Eka.
Mujiyo membutuhkan 10-12 tabung gas LPG tiga kilogram untuk menjalankan usaha warung makan Moroseneng Ibu Tin milik bosnya. Selama ini, dia mengaku Eka selalu menjadi penyuplai elpiji di warungnya.
"Ini yang ngirim (LPG) biasa suplai janjinya hari ini. Tapi ini sudah semingguan susah nyari (LPG), ya terpaksa mengumpulkan (beli) satu-satu ke warung," terang dia.
Mentok-mentok, Mujiyo akan menggunakan LPG 12 kilogram untuk membuat kompor tetap menyala. "Saya cuma tukang nyari (LPG). Dapatnya susah," katanya.
Meskipun gas langka, Mujiyo mengungkapkan harga makanan di warung Moroseneng Ibu Tin belum naik.
Keliling 50 Toko, Stok Kosong Semua
Di Kota Denpasar, sejumlah pedagang dan pelaku usaha kecil mengeluh usaha mereka terganggu lantaran kelangkaan elpiji melon sudah terjadi selama sepekan terakhir.
Putu Alit Darmayanti, salah satu pengusaha kue basah di Denpasar, mengakui produksinya terganggu karena kelangkaan LPG 3 kilogram. "Biasanya produksi 1.000 kue basah per hari. Tapi, sekarang cuma bisa buat 300 kue basah," ujarnya, Senin.
Alit terpaksa berhemat menggunakan LPG 3 kilogram dari biasanya, yaitu satu buah LPG melon per hari. "Saya sudah keliling-keliling mencari LPG. Sudah ke 50 toko, tapi tetap tidak ada. Saya heran sekali, kenapa?" ungkap dia ditemui di pangkalan LPG 3 kilogram di Jalan Letda Ngurah Putra Denpasar.
Bahkan, ia merelakan jika harga LPG 3 kilogram harus naik. Asalkan, pasokannya tersedia. "Tidak apa harganya (LPG) naik, yang penting stok ada. Daripada sekarang, bingung mau belinya di mana?" lanjutnya.
I Wayan Memes, pemilik pangkalan LPG tempat Alit berbelanja, menyebut kelangkaan LPG 3 kilogram terjadi sejak sepekan terakhir. Tadinya, ia mengaku dapat memperoleh 70-80 elpiji melon per hari.
Namun, sejak Sabtu (3/6/2023), dia hanya mendapatkan 30 buah LPG 3 kilogram per hari. "Alasannya petugas supaya bisa dibagi-bagi ke pangkalan lain," kata Memes.
Akibatnya, lanjut Memes, pangkalannya tak bisa menyalurkan LPG 3 kilogram ke 40 warung langganannya.
Toko Pengecer Hanya Dijatah 10 Tabung
Hal senada disampaikan Ari, pedagang LPG 3 kilogram di toko Manik Mas. Ari mengaku bisa mendapat LPG melon hingga 22 buah per hari. Namun kini, tokonya hanya dijatah menjual 10 buah. Bahkan, ia pernah sama sekali tidak mendapatkan pasokan.
"Minggu kemarin sama sekali tidak ada gas. Tidak tahu ya hari ini bagaimana. Saya sudah konfirmasi ke petugas, katanya masih antre. Tidak tahu saya bisa dapat atau tidak," imbuh dia di Jalan Rijasa, Kreneng, Denpasar.
Para pelanggan yang didominasi oleh penjual makanan di kawasan Kreneng, sambung Ari, pun mengeluhkan hal serupa, yaitu kelangkaan LPG 3 kilogram.
Namun, Ari mengaku tidak bisa berbuat banyak. Ia pun tak berani menjanjikan pasokan akan berlimpah dalam waktu dekat.
"Informasi dari para pelanggan, mereka jadi ada yang beli gas seharga Rp 22 ribu, Rp 25 ribu, hingga Rp 30 ribu. Mereka ngadu ke sini. Kalau saya, selama ini jualnya tetap Rp 20 ribu dan hanya mendapat keuntungan Rp 1.000 per buah," ungkapnya.
Baca juga: Konsumsi BBM Bali Naik 6 Persen Saat Ramadan |
Pun demikian, Ari ikhlas harga LPG 3 kilogram naik, sepanjang pasokannya ada dan dapat diperoleh dengan mudah.
"Kalau memang (harga) harus naik, tidak apa-apa. Asal stok aman. Jangan mempermainkan masyarakat kecil," pungkasnya.
detikBali pun sempat berkeliling sekitar 10 warung yang biasanya menjual LPG tiga kilogram. Namun, tak membuahkan hasil. Beberapa mengaku LPG baru datang sore hari. Itu pun hampir semua sudah dipesan pelanggan. "Harus inden, biasanya langsung habis," ujar salah seorang pemilk warung 'Madura' di kawasan Sesetan, Denpasar Selatan.
(hsa/gsp)